Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presenter Rusia Ini Ancam Mata-mata yang Dianggap Berkhianat

Kompas.com - 09/03/2018, 20:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSWKWA, KOMPAS.com - Seorang presenter sebuah kanal televisi Rusia mengeluarkan ancaman kepada setiap agen rahasia yang mencoba berkhianat.

Dalam program Vremya di Channel One Rabu (7/3/2018), presenter bernama Kirill Kleymenov itu melontarkan ucapan bernada ancaman kepada setiap mata-mata yang berniat menjalani profesi ganda.

"Jangan pernah menjadikan Inggris sebagai tempat untuk hidup. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi insiden yang berakibat buruk," kata Kleymenov dilansir Daily Mirror Jumat (9/3/2018).

Selain itu, Kleymenov memberikan nasihat kepada orang-orang yang berniat untuk berprofesi sebagai agen rahasia.

Menjadi mata-mata, yang disebut Kleymenov sebagai pekerjaan menjadi pengkhianat, merupakan profesi paling berbahaya di dunia.

Baca juga : Racun Saraf Dipakai untuk Percobaan Pembunuhan Mantan Agen Ganda Rusia

"Saya tidak mengharapkan siapapun meninggal. Namun, dengan alasan edukasi, maka saya memperingatkan siapapun yang bermimpi ingin menjad mata-mata," kata Kleymenov.

Komentarnya terjadi setelah munculnya kasus kondisi kritis yang menimpa mantan agen ganda bernama Sergei Skripal.

Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan tak sadarkan diri di bangku di sebuah pusat perbelanjaan Salisbury, Inggris, Minggu (4/3/2018).

Pria 66 tahun tersebut terkena sebuah racun syaraf, yang ternyata juga meracuni 20 orang lainnya.

Nama Skripal menjadi sorotan setelah pada 2010, Skripal memberikan nama 10 agen rahasia Rusia yang menyusup di Amerika Serikat (AS).

Ketika melakukannya, Skripal yang merupakan mantan perwira militer dengan pangkat Kolonel itu bekerja bagi dinas rahasia Inggris, MI6.

Rusia dituding berada di balik racun saraf yang ditemukan di tubuh Skripal, yang kemudian disangkal oleh Negeri "Beruang Merah" tersebut.

Sebelumnya, mantan mata-mata Rusia, Alexander Litvinenko, juga meninggal karena diracun pada 2009 di London.

Penyelidikan oleh Inggris menemukan kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui pembunuhan terhadap mantan agennya.

Dua tersangka utama terkait kematian Litvinenko telah diidentifikasi. Mereka merupakan dua warga Rusia bernama Andrei Lugovoi dan Dmitri Kovtun.

Baca juga : Mantan Agen Rusia Diracuni, 20 Orang Ikut Dirawat di RS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com