Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Gempa Magnitudo 7,5 di Papua Niugini Lebih dari 100 Orang

Kompas.com - 09/03/2018, 14:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Total korban tewas akibat gempa yang mengguncang Papua Niugini pada 26 Februari lalu mencapai lebih dari 100 orang, sementara ribuan orang lainnya mengalami luka.

Perdana Menteri Papua Niugini Peter O'Neill mengatakan, upaya pemulihan di wilayah yang terdampak gempa akan berlangsung selama bertahun-tahun.

Gempa magnitudo 7,5 menimpa kawasan pedalaman pegunungan di negara Pasifik itu, menyebabkan longsor sehingga menghalangi jalan dan listrik menjadi padam.

Sementara, gempa susulan memicu kekhawatiran masyarakat.

"Korban gempa diperkirakan mencapai lebih dari 100 orang, sengan masih banyak orang yang hilang dan ribuan orang terluka," katanya, Jumat (9/3/2018).

Baca juga : Papua Niugini Umumkan Keadaan Darurat Pasca-gempa Magnitudo 7,5

O'Neill mengatakan, pemerintah dan lembaga bantuan fokus untuk memberikan air bersih, makanan, dan tempat penampungan bagi korban, serta memulihkan saluran komunikasi dan listik.

"Tidak ada pemulihan yang cepat. Kerusakan yang terjadi akan membutuhkan waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun untuk diperbaiki," ucapnya.

Wilayah pedalaman Southern Highlands merupakan rumah bagi pengembangan industri terbesar di negara itu yang dijalankan oleh perusahaan energi asal Amerika Serikat ExxonMobil.

Penduduk curiga terhadap aktivitas pabrik yang mungkin menyebabkan rekahan hidrolik dan mengacaukan struktur bebatuan di bawahnya.

"Saya tidak ingin proyek tersebut melanjutkan operasinya sampai perusahaan dibebaskan karena dicurigai bertanggung jawab (gempa)," kata Gubernur Porvinsi Hela Philip Undialu.

Namun, O'Neill menyatakan tidak ada bukti pengembangan energi di Southern Highlands dan Hela berkaitan dengan gempa tersebut.

Dia juga telah meminta pemerintah Australia untuk melakukan peninjauan independen.

Baca juga : Papua Niugini Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 6,7

ExxonMobile memprediksi penutupan segala aktivitas operasional perusahaan selama 8 pekan.

Penutupan pabrik gas tersebut akan memiliki dampak besar terhadap ekonomi yang sangat bergantung pada sumber daya alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com