Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Palestina Siapkan "Demonstrasi Tenda" di Perbatasan Gaza-Israel

Kompas.com - 08/03/2018, 23:21 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Warga Palestina berencana mendirikan ratusan bahkan ribuan tenda di dekat perbatasan Gaza dengan Israel. Mereka bersiap untuk melakukan aksi demonstrasi selama enam pekan mulai 30 Maret mendatang.

Aksi "demonstrasi tenda" akan dimulai 30 Maret hingga 15 Mei mendatang. Aksi tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap para pengungsi Palestina yang terusir dari tanah mereka saat terjadinya peperangan.

Dilansir dari AFP, pemilihan tanggal dilakukan aksi demonstrasi tersebut memiliki makna tersendiri.

Tanggal 30 Maret merupakan saat terjadinya "Land Day", yakni peristiwa terbunuhnya enam warga Arab tak bersenjata dalam aksi protes di Israel pada 1976.

Baca juga: Israel Diduga Semprotkan Bahan Kimia ke Lahan Pertanian di Jalur Gaza

Sedangkan 15 Mei adalah tanggal terjadinya "Nakba" atau malapetaka yang menandai saat 700.000 warga Palestina terusir dari tanah mereka yang kini menjadi wilayah Israel pada 1948.

Para peserta aksi akan menyerukan hak-hak para pengungsi Palestina di Timur Tengah yang melarikan diri akibat perang.

Tenda-tenda didirikan lantaran sebagai tempat tinggal sementara bagi para peserta aksi. Nantinya tenda juga akan difungsikan untuk kegiatan pemuda dan masyarakat Palestina.

Pihak penyelenggara aksi mengaku telah mendapat dukungan dari seluruh faksi politik yang ada di Jalur Gaza, termasuk kelompok Islam yang berkuasa, Hamas.

Sementara, media Israel menulis rencana aksi tersebut memunculkan ancaman bagi keamanan di wilayah perbatasan Gaza dengan Israel.

Pihak berwenang juga khawatir akan terjadinya kekerasan di saat perempuan dan anak-anak turut dalam aksi protes.

Baca juga: Israel Larang Dua Menteri Palestina Masuk Wilayah Yerusalem Timur

Media Israel Yediot Aharonot menyampaikan, pihak keamanan khawatir dengan keikutsertaan keluarga dalam aksi di perbatasan tersebut.

"Para pejabat mengkhawatirkan upaya untuk menghentikan peserta aksi secara paksa akan merusak citra publik Israel. Mereka juga cemas akan kemungkinan timbul korban dari warga sipil jika aksi berujung pada konflik bersenjata," tulis surat kabar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com