Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Korsel: Korut Bersedia Dialog, Bukan Berarti Sanksi Mereka Dicabut

Kompas.com - 08/03/2018, 17:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Yonhap

SEOUL, KOMPAS.com - Kesediaan Korea Utara (Korut) untuk melakukan dialog, bukan berarti sanksi terhadap mereka bakal dicabut.

Pernyataan tersebut diucapkan oleh Perdana Menteri Korea Selatan (Korsel) Lee Nak Yon, seperti dilansir Yonhap Kamis (8/3/2018).

Sebelumnya, delegasi Korsel yang dipimpin Kepala Keamanan Nasional Chung Eui Yong mengunjungi Korut Senin (5/3/2018).

Di sana, mereka diterima secara langsung oleh Pemimpin Korut, Kim Jong Un, dalam sebuah jamuan makan malam.

Pertemuan yang berlangsung hingga Selasa (6/3/2018) itu tidak hanya menyepakati Konferensi Tingkat Tinggi Antar-Korea Ketiga pada akhir April mendatang.

Baca juga : Presiden Korsel: Terlalu Cepat untuk Bersikap Optimistis soal Korut

Kim juga mengutarakan kesediaannya melakukan perundingan dengan Amerika Serikat (AS). Bahkan, dia bersedia untuk melakukan denuklirisasi.

Situasi tersebut, seperti diberitakan oleh Yonhap, memunculkan sebuah pertanyaan di kalangan konservatif apakah pemerintahan Presiden Moon Jae In bakal memberi "hadiah" kepada Korut.

"Saat, kami berada dalam situasi yang tentu tidak memperbolehkan kami memberi pencabutan sanksi hanya karena mereka bersedia berdialog," kata Lee.

Wewenang untuk menarik hukuman, beber Lee, merupakan tugas dari Dewan Keamanan PBB. "Sangat sulit jika meminta PBB untuk mencabut," lanjutnya.

Lee meyakini, Korut bakal mengerti kondisi bahwa status hukuman mereka tidak serta-merta dicabut dalam waktu dekat.

Dia melanjutkan, pertemuan yang terjadi di Pyonyang bukan berarti masalah sudah berhasil diselesaikan.

Sebab, dibutuhkan banyak tahapan sebelum Dewan Keamanan PBB bisa memberikan keputusan pencabutan sanksi.

Antara lain, AS dan komunitas internasional lainnya harus yakin bahwa Korut sungguh-sungguh berniat untuk melakukan denuklirisasi.

"Mungkin, untuk ke depan, bakal terjadi banyak momen penting yang membutuhkan kesabaran. Namun, saya yakin kami semua bisa melaluinya," pungkas Lee.

Baca juga : Jika Korut Denuklirisasi, Permintaan Ini Bakal Sulit Dipenuhi AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Yonhap
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com