MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan nuklir yang telah dikembangkan negaranya tidak sekadar barang untuk dipamerkan.
Ucapan tersebut disampaikan Putin dalam wawancara dengan televisi dokumenter Rusia The World Order 2018, seperti dilansir Russian Today Rabu (7/3/2018).
Sebelumnya, Putin mengumumkan kalau Rusia telah mengembangkan berbagai persenjataan nuklir yang canggih.
Antara lain misil yang bisa melaju hingga kecepatan hipersonik bernama Avangard, dan Sarmat, rudal balistik antar-benua (ICBM) berbobot 200 ton.
Putin mengatakan, dia tidak berharap bakal menggunakan senjata tersebut. Namun, sebuah tindakan harus dilakukan jika mereka diserang.
Baca juga : Putin Klaim Rusia Berhasil Luncurkan Rudal Balistik Supersonik
Keputusan penggunaannya bakal disahkan jika sistem peringatan misil Rusia bisa memberikan prediksi akurat lintasan, dan perkiraan rudal musuh jatuh di wilayah Rusia.
"Secara teori kami bakal menembakan nuklir sebagai bentuk pembalasan. Sebab, negara lawan dulu yang memulai provokasi," kata Putin.
Putin sadar, jika skenario itu benar-benar terjadi, maka konsekuensinya adalah dunia bakal menghadapi kehancuran.
"Namun, sebagai warga sekaligus kepala negara Rusia, saya harus menanyakan ke diri saya sendiri. Jika Rusia binasa, mengapa dunia harus ada?" jelas Putin.
Presiden kelahiran Saint Petersburg 65 tahun silam itu melanjutkan, pengembangan nuklir tidak dimaksudkan sebagai ajang perlombaan senjata dengan Amerika Serikat (AS).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.