Dia berharap cara ini bisa membuat seseorang bisa berbicara dengan orang lain di tempat yang berjauhan.
Dibantu Thomas A Watson, seorang pegawai toko elektronik di Boston, Alexander mengembangkan sebuah prototipe telepon.
Dalam telepon pertama ini, gelombang suara muncul akibat adanya arus listrik yang berbeda baik dalam intensitas maupun frekuensinya.
Perbedaan frekuensi dan intensitas ini menyebabkan getaran pada lempengan besi tipis yang disebut diafragma.
Getaran-getaran itulah yang secara magnetis ditransfer ke jaringan kabel lain yang menghubungkan satu diafragma ke diafragma lain di jarak yang berjauhan.
Baca juga : Begini Isi Ramalan Alexander Graham Bell yang Terbukti pada 2017
Saat difragma itu bergetar, suara asli akan direplikasi ke telinga alat penerima dan seseorang di ujung yang lain bisa mendengar suara rekannya di tempat yang berbeda.
Tiga hari setelah menerima hak paten, telepon ciptaan Alexander Graham Bell membawa pesan pertamanya yang amat terkenal.
"Tuan Watson, kemarilah. Saya membutuhkanmu," kata Alexander kepada asistennya itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.