Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Orang Kepercayaan Trump di Gedung Putih Mundur

Kompas.com - 07/03/2018, 13:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berusaha meredam isu bahwa tengah terjadi kekacauan di Gedung Putih.

Namun, jika melihat pengumuman pengunduran diri yang kembali dilakukan salah satu orang kepercayaan Trump, sangat sulit menafikan rumor tersebut.

Diwartakan BBC Selasa (6/3/2018), Gary Cohn memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Direktur Dewan Ekonomi Nasional.

Dalam pernyataan resmi, pria 57 tahun tersebut mengaku sangat terhormat bisa mengabdikan diri sebagai bagian dari penasihat Trump sejak 20 Januari 2017.

"Saya bersyukur Presiden Trump memberikan saya kesempatan ini, dan berdoa semoga pemerintahannya sukses di masa depan," kata Cohn.

Baca juga : Usai Bersaksi di DPR, Orang Kepercayaan Trump di Gedung Putih Mundur

Mundurnya eks Presiden Bank Goldman Sachs itu jelas mengejutkan. Sebab, dia merupakan salah satu sosok di balik reformasi pajak yang dilakukan AS di akhir 2017.

BBC memberitakan, mundurnya Cohn ditengarai akibat keputusan Trump yang mengenakan tarif tinggi untuk impor baja dan aluminium.

Cohn, yang merupakan pendukung utama perdagangan bebas, sangat kecewa dengan kebijakan pemimpin ke-45 dalam sejarah AS tersebut.

Selain itu, niat Cohn untuk mundur sudah disampaikan sejak tahun lalu pasca-bentrokan di Charlottesville, Virginia, 11-12 Agustus 2017.

Bentrok antara polisi dengan pengunjuk rasa dari kaum supremasi kulit putih mengakibatkan tiga orang tewas, dua di antaranya adalah polisi.

"Seharusnya pemerintah kami bisa, malah harus, melakukan sesuatu untuk mencegah kebencian akibat warna kulit," kata Cohn saat itu dikutip dari The New York Times.

Cohn menyusul mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih, Hope Hicks, yang mengundurkan diri pekan lalu (28/2/2018).

Dalam rilis resminya, Gedung Putih mengatakan kalau Cohn telah mengomunikasikan niatnya kepada Trump secara langsung.

Trump membeberkan Cohn sebagai sosok bertalenta yang sangat langka. "Dia melakukan pekerjaan yang sangat luar biasa dalam menyediakan reformasi pajak kepada rakyat Amerika," tuturnya.

Kemudian dalam kicauannya, Trump menyebut bakal segera mencari kandidat untuk menggantikan Cohn.

Merujuk kepada BBC, terdapat dua calon pengganti Cohn. Yakni Direktur Dewan Perdagangan Peter Navarro, atau penasihat kampanye Trump di pilpres 2016, Larry Kudlow.

Baca juga : Trump Ancam Pecat Staf Gedung Putih

"Banyak orang menginginkan jabatan ini. Jadi, saya harus memilihnya dengan sangat hati-hati," ulas presiden 71 tahun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com