Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/03/2018, 23:56 WIB

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Pesawat udara milik Israel diduga telah menyemprotkan zat kimia herbisida di sepanjang perbatasan di Jalur Gaza pada Minggu (4/3/2018).

Pemerintah Palestina melalui Kementerian Pertanian, dilaporkan Anadolu, menyebut zat kimia tersebut telah mengakibatkan kerusakan pada tanaman pertanian milik petani Gaza.

"Zat kimia tersebut menimbulkan kerusakan pada tanaman milik petani dan membahayakan lahan pertanian," kata Menteri Pertanian Nizar al-Wahedi.

Dilansir Middle East Monitor, Menteri Nizar menambahkan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti komposisi dari zat kimia yang disemprotkan ke lahan pertanian di wilayah Palestina.

Baca juga: Pusat Layanan Kesehatan dan Rumah Sakit di Gaza Segera Dibuka Kembali

"Israel tidak berhak menyemprotkan herbisida ke lahan pertanian milik Palestina," kata Nizar.

Menurut organisasi nonpemerintah Gisha, Israel telah menjalankan operasi penyemprotan yang ditujukan untuk menghilangkan rumput pengganggu di sepanjang perbatasan.

Tindakan serupa sebelumnya juga pernah dilakukan Israel pada Januari tahun lalu.

Saat itu, sebuah pesawat sipil yang diduga disewa angkatan udara Israel melintas di atas lahan pertanian di Jalur Gaza sambil menyemprot semacam herbisida.

Gisha melaporkan, Kementerian Pertahanan Israel mengklaim penyemprotan tersebut merupakan bagian dari "kegiatan keamanan rutin" dan dilakukan di dalam wilayah Israel.

Namun, para petani Gaza telah melaporkan selama bertahun-tahun tentang tanaman yang rusak oleh tindakan penyemprotan tersebut.

Gisha juga mencatat, otoritas Israel telah secara teratur mengirim alat berat, termasuk tank dan tentara untuk membersihkan lahan di dalam Jalur Gaza.

Baca juga: Israel Ledakkan Terowongan di Gaza, 7 Warga Palestina Tewas

"Menggunakan cara yang berbahaya dan tidak akurat seperti penyemprotan dari udara tersebut menghancurkan sumber penghidupan petani dan menghancurkan tanaman yang mereka tanam dengan susah payah.

"Belum lagi risiko kesehatan lingkungan atau jangka panjang dan jangka pendek terpapar zat tidak diketahui," kata pernyataan LSM.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke