Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Terakhir Sang Ayah, Kim Jong Un Siap Lakukan Denuklirisasi

Kompas.com - 06/03/2018, 20:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Yonhap

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin delegasi Korea Selatan (Korsel) menyampaikan, Korea Utara (Korut) mengaku siap melakukan perundingan dengan Amerika Serikat (AS).

Chung Eui Yong langsung menggelar konferensi pers Selasa (6/3/2018) pasca-kunjungan dua hari ke Pyongyang sejak Senin (5/3/2018).

Chung dan sembilan perwakilan Korsel lainnya disambut sendiri oleh Pemimpin Korut, Kim Jong Un, dalam sebuah jamuan makan malam.

Pertemuan merupakan yang pertama kali sejak Kim berkuasa menggantikan ayahnya, Kim Jong Il, pada 26 Desember 2011.

Diwartakan Yonhap, Chung menjelaskan kalau negara komunis itu tidak sekedar siap untuk menggelar perundingan dengan AS.

Baca juga : Korsel dan Korut Bakal Gelar Konferensi Tingkat Tinggi April

"Kim berkata, denuklirisasi bakal menjadi agenda utama dalam perundingan antara Korut dan AS," ujar Chung yang menjabat sebagai Kepala Keamanan Nasional itu.

Chung melanjutkan, menyerahkan program senjata nuklir Korut merupakan permintaan terakhir dari sang ayah kepada Kim.

Bahkan, lanjut Chung, Kim menegaskan siap untuk menggelar perundingan secara sembunyi-sembunyi jika Washington menghendakinya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari AS. Dalam reportase Yonhap, Washington sejatinya juga berhasrat untuk bernegosiasi dengan Korut.

Pemimpin delegasi sekaligus Kepala Keamanan Nasional Korea Selatan, Chung Eui Yong, dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan Selasa (6/3/2018), pasca-kunjungannya ke Korea Utara.AP Photo/Lee Jin-man Pemimpin delegasi sekaligus Kepala Keamanan Nasional Korea Selatan, Chung Eui Yong, dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan Selasa (6/3/2018), pasca-kunjungannya ke Korea Utara.

Namun, mereka menginginkan perundingan digelar dalam waktu yang tepat, dan Korut menunjukkan niat yang sungguh-sungguh untuk menyerahkan program senjata nuklirnya.

Sejak 2006, Korut telah menggelar enam kali uji coba senjata nuklir, dengan yang terbaru dilaksanakan pada 3 September 2017.

Berlokasi di situs uji coba Punggye-ri, Korut menguji coba bom hidrogen atau termonuklir, dan diklaim sebagai senjata terhebat yang mereka miliki.

Adapun sejak Presiden Moon Jae In menjabat di 10 Mei 2017, tercatat Korut menggelar 10 kali uji coba rudal balistik.

Terakhir, mereka meluncurkan rudal balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-15 pada 29 November 2017, yang diklaim mampu melaju sejauh 13.000 kilometer, dan bisa menghantam wilayah AS manapun.

Lebih lanjut, Chung melanjutkan Korut berjanji tidak akan melakukan latihan militer yang bertujuan untuk menaikkan tensi di Semenanjung Korea.

"Sebagai gantinya, mereka meminta diperlakukan sama seperti negara di dunia yang lain," kata Chung.

Dalam pertemuan yang berlangsung dua hari tersebut, kedua negara juga menyepakati soal perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi.

Konferensi itu bakal dilakukan di zona demiliterisasi Panmunjom, yang terletak di wilayah Korut, pada akhir April mendatang.

Baca juga : Kim Jong Un-Petinggi Korea Selatan Capai Kesepakatan yang Memuaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Yonhap
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com