Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi Korsel Bakal Bertemu dengan Kim Jong Un

Kompas.com - 05/03/2018, 20:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,CNN

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dilaporkan menggelar pertemuan dengan petinggi Korea Selatan (Korsel).

Diberitakan oleh CNN Senin (5/3/2018), ini menjadi pertemuan dengan Kim bakal menjadi yang pertama sejak dia naik ke pucuk pimpinan di 2011.

Dari delegasi yang dikirim Seoul, terdapat nama Kepala Keamanan Nasional Chung Eui Yong, dan Kepala Dinas Rahasia Suh Hoon.

John Delury, Profesor Hubungan Internasional Universitas Yonsei berujar, pertemuan itu bakal merupakan momentum yang sangat penting.

Sebab, Kim bukanlah sosok yang bisa ditemui secara bebas oleh orang yang bukan berasal dari Korut.

Baca juga : Terungkap, Kim Jong Un dan Mendiang Ayahnya Punya Paspor Brasil

"Ini merupakan sinyal utama dari komitmennya untuk mencairkan hubungan Utara-Selatan," kata Delury.

Delury melanjutkan, pertemuan ini juga merupakan sinyal untuk bisa membaca dan menebak pergerakan Kim secara langsung.

Dalam konferensi pers sebelum keberangkatan, Chung menyampaikan mandat yang diterimanya dari Preside Moon Jae In.

Dalam mandat tersebut, terdapat keinginan Korsel untuk membujuk Korut melakukan denuklirisasi demi perdamaian di Semenanjung Korea.

"Saya berencana melakukan dialog mendalam. Tidak hanya antara Utara dan Selatan. Namun juga Utara dan Amerika Serikat (AS)," ulas Chung dilansir BBC.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bereaksi saat warga bertepuk tangan dalam kunjungannya ke Pyongyang Teacher Training College yang baru direnovasi, dalam foto yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Rabu (17/1/2018). ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS/cfo/18 ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bereaksi saat warga bertepuk tangan dalam kunjungannya ke Pyongyang Teacher Training College yang baru direnovasi, dalam foto yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Rabu (17/1/2018). ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS/cfo/18

Sabtu (3/4/2018), Presiden AS Donald Trump menuturkan Negeri "Paman Sam" siap untuk menggelar perundingan dengan Korut.

Asalkan, Korut bersedia untuk menghentikan, serta menyerahkan program persenjataan nuklirnya.

Sebuah prasyarat yang tidak bisa dipenuhi oleh Korut. Sebab, negara komunis itu sudah mengikrarkan kalau program nuklir merupakan harta mereka yang paling berharga.

"Meski kami sudah menyatakan niat kami, sejak awal AS tidak berminat untuk menggelar perundingan," ujar Kementerian Luar Negeri Korut.

Hubungan Korut dan Korsel mulai mencair sejak Kim menggelar pidato pada Tahun Baru (1/1/2018).

Dalam pidato tersebut, secara mengejutkan Kim mengajak Korsel untuk melaksanakan suatu perundingan.

Bahkan, untuk menunjukkan keseriusannya, Kim menegaskan kalau dia bakal mengerahkan delegasi untuk berpartisipasi di Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, 9-25 Februari lalu.

Baca juga : Kim Jong Un Ingin Rekonsiliasi dengan Korea Selatan Terus Berlanjut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com