Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Irak Perintahkan Penyitaan Aset Saddam Hussein dan Kroninya

Kompas.com - 05/03/2018, 20:34 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Arabiya

BAGHDAD, KOMPAS.com - Pemerintah Irak, Senin (5/3/2018), memerintahkan penyitaan seluruh aset milik mantan pemimpin negeri itu Saddam Hussein.

Selain itu, pemerintah Irak juga memerintahkan penyitaan aset dari sekitar 4.200 orang mantan pejabat rezim Saddam.

Daftar para pejabat zaman rezim Saddam Hussein disusun sebuah badan pemerintah yang bertugas melacak jejak para petinggi Partai Baath , termasuk kerabat mereka.

Nama Saddam Hussein muncul paling atas dalam daftar itu yang juga memasukkan nama anak-anak, cucu, dan kerabat sang mantan diktator.

Baca juga : Nama Putri Saddam Hussein Masuk Daftar Buronan Irak

Selain Saddam nama-nama lain yang muncul adalah para mantan menteri, kepala keamanan, petinggi Partai Baath termasuk mereka yang saat ini dipenjara, sudah meninggal dunia, atau sudah dieksekusi.

Beberapa nama yang cukup dikenal adalah Ali Hassan al-Majid, sepupu Saddam Hussein yang juga dikenal dengan nama "Chemical Ali".

Ali digantung pada 2010 karena memerintahkan pembunuhan ratusan orang Kurdi dengan menggunakan gas beracun pada 1988.

Nama lain adalah Tareq Aziz, menteri luar negeri dan wakil perdana menteri di masa pemerintahan Saddam Hussein.

Dijatuhi hukuman mati pada 2013, Aziz, satu-satunya orang Kristen di lingkaran dalam Saddam, meninggal dunia pada 2015 di dalam penjara.

Sementara putra Aziz yang bernama Ziad mengecam penerbitan daftar nama itu dan menyebutnya sebagai "langkah untuk memenangkan suara" menjelang pemilu pada 12 Mei mendatang.

"Kami sudah tertekan dan mengalami ketidakadilan selama 15 tahun, ini sudah cukup," kata pria yang kini tinggal di Jordania itu.

Ziad Aziz membantah keluarganya memiliki aset berharga. Dia mengatakan, kediaman ayahnya di Baghdad sudah diambil alih seorang politisi bernama Ammar al-Hakim.

Baca juga : Ini Pengakuan Mantan Agen CIA yang Interogasi Saddam Hussein

Setelah Saddam Hussein jatuh menyusul invasi AS pada 2013, semua properti milik sang diktator dan kroni-kroninya disita para pemimpin baru Irak, tentara, dan berbagai milisi.

Kini, pemerintah Irak berusaha menjadikan penyitaan di masa lalu itu sebagai sebuah langkah yang legal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com