Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Joseph Stalin Meninggal Dunia

Kompas.com - 05/03/2018, 14:16 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Hari ini, tepatnya 5 Februari 1953, Joseph Stalin diktator Uni Soviet yang berkuasa sejak 1953 meninggal dunia di Moskwa.

Stalin terlahir dengan nama Iosep Dzhugashvili di kota Gori, Georgia pada 18 Desember 1878. Georgia saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia.

Ayahnya Besarion "Beso" Dzhugasvili adalah seorang pembuat sepatu yang cukup sukses di zamannya. Namun, ketika zaman berubah, ayah Stalin tak mampu mengikuti mode yang berujung bangkrutnya bisnis sang ayah.

Segera setelah bisnisnya bangkrut, keluarga Stalin hidup dalam kemiskinan dan harus berpindah rumah sembilan kali dalam 10 tahun.

Baca juga : Berdebat Panas tentang Stalin, Dua Jurnalis Rusia Berkelahi

Selain hidup miskin, Beso juga gemar mabuk yang membuatnya kerap memukuli istri dan sang putra.

Demi menyelamatkan anaknya, Ekaterina "Keke" Geladze membawa Stalin pindah ke kediaman teman keluarganya, Pastor Christopher Charkviani.

Keke kemudian bekerja sebagai pembantu tangga dan tukang cuci bagi beberapa keluarga yang merasa kasihan dengan nasibnya.

Meski miskin, Keke bertekad agar anaknya harus bersekolah, sebuah hal yang tak pernah dicapai keluarga itu sebelumnya.

Pada akhir 1888, saat berusia 10 tahun, Stalin masuk ke sebuah sekolah yang dikelola gereka Ortodoks Rusia.

Di sekolah Stalin menunjukkan kecerdeasannya serta memperlihatkan bakat di bidang seni lukis dan drama.  Dia juga menulis puisi dan bergabung dalam paduan suara gereja.  

Di sisi lain, Stalin juga gemar berkelahi sehingga dia dijuluki sebagai anak terpandai sekaligus yang paling nakal.

Saat sedang menimba ilmu di Seminari Tiflis, diam-diam Stalin membaca buku-buku karya Karl Marx dan para pemikir sayap kiri lainnya.

Baca juga : Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Rusia Setuju Stalin adalah Pemimpin Panutan

Pada 1900, Stalin sudah menjadi aktivis politik, terlibat dalam unjuk rasa buruh dan mogok kerja.

Kemudian, Stalin bergabung dengan kelompok Bolshevik, sayap miltan gerakan sosial demokrat. Di sanalah Stalin mengenal dan banyak belajar dari Vladimir Lenin.

Kesempatan besar Stalin muncul pada 1912, saat Lenin yang diasingkan ke Swiss, menunjuk dia untuk mengelola komite pusat pertama Partai Bolshevik.

Saat itu, Bolsheviks sudah menjadi sebuah gerakan yang berbeda dan terpisah dari sosial demokrat.

Pada 1913, Stalin yang sudah menghilangkan nama keluarga Dzugashvili, menerbitkan sebuah artikel yang berisi peran Marxisme dalam menentukan masa depan Rusia.

Pada Februari 1913, Stalin ditangkap saat berada di St Petersburg dan dijatuhi hukuman empat tahun pengasingan di Turukhansk, sebuah wilayah terpencil di Siberia.

Baca juga : Stalin Mata-matai dan Menganalisis Tinja Mao Zedong

Pada 1914, karena dikhawatirkan bakal kabur, Stalin dipindahkan ke desa Kureika di dekat Lingkar Kutub. Di desa itulah Stalin mengenal Lidia Pereprygia yang saat itu berusia 13 tahun.

Pada pertengahan 1914, Lidia melahirkan putra pertama Stalin yang tak lama setelah dilahirkan meninggal dunia.

Lalu pada pertengahan Aprik 1917, Lidia melahirkan seorang putra lagi kali ini dinamaik Alexander.

Setelah berhasil kabur dari Siberia, Stalin bekerja sama dengan Lenin menciptakan kudeta terhadap pemerintahan kelas menengah yang mendukung kekuasaan Tsar Rusia.

Stalin kemudian dengan cepat menapaki karier politik hingga menjadi sekretaris jenderak komite, sebuah jabatan yang memberinya jalan untuk menguasai partai dan Uni Soviet.

Saat berkuasa, Stalin secara mutlak menguasai ekonomi dan kehidupan warga Uni Soviet. Dia menggunakan sistem totaliter untuk mencitakan kekaisaran Rusia yang baru.

Stalin juga menyerbu Polandia, Romania, dan Finlandia. Di bawah perintahnya Uni Soviet menaneksasi Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Pada Mei 1941, Stalin mengangkat dirinya sebagai ketua Dewan Komisaris Rakyat. Dia kini menjadi pemimpin pemerintahan bukan sekadar pemimpin partai.

Setelah Jerman menyerah pada 1945, Stalin melanjutkan upaya pendudukan dan dominasinya di Eropa Timur dengan janji manis akan menggelar pemilu bebas di negara-negara tersebut.

Baca juga : Rusia Resmikan Patung Joseph Stalin di Crimea

Di masa pemerintahannya, Stalin melakukan pembersihan lawan-lawan politiknya, membuang mereka ke kamp-kamp kerja paksa atau Gulag, menekan semua jenis perbedaan pendapat, dan mencoba menyingkirkan pengaruh Barat.

Pada 5 Februari 1953, Stalin meninggal dunia akibat serangan jantung, yang menjadi kelegaan bagi para musuh politiknya.

Hingga kini Stalin dikenal sebagai pria yang menyelamatkan Uni Soviet dari cengkeraman Nazi tetapi di sisi lain dia dikenal sebagai perancang pemusnahan massal 8-20 juta rakyatnya sendiri.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com