Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Italia, Seorang Perempuan "Topless" di Depan Berlusconi

Kompas.com - 05/03/2018, 13:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MILAN, KOMPAS.com - Kejadian mengejutkan terjadi ketika Italia menggelar pemilihan umum (pemilu) Minggu (4/3/2018).

Pemimpin Partai Forza Italia, Silvio Berlusconi dihadang oleh seorang perempuan saat memberikan suaranya pada tempat pemungutan suara di Milan.

Dilaporkan The Sun, perempuan tersebut berdiri di depan mantan Perdana Menteri Italia selama tiga periode itu sambil bertelanjang dada.

Di dadanya, terdapat tulisan "Berlusconi Sei Scaduto (Berlusconi, Waktu Anda Telah Habis), serta "Femen" di punggungnya.

Sambil berdiri dan mengangkat tangannya, perempuan itu berteriak kepada taipan media berusia 81 tahun tersebut.

Baca juga : Silvio Berlusconi Kembali ke Politik Setelah Koalisinya Menang Pemilu Sisilia

"Anda sudah kadaluarsa! Waktu Anda sudah habis!" ujar perempuan itu seperti diwartakan Euronews.

Adapun Femen merupakan organisasi feminis radikal asal Ukraina yang melindungi hak-hak perempuan, dan sering kali menyuarakan protes dengan cara topless.

Aksi aktivis itu untuk mengingatkan "dosa" yang dibuat Berlusconi terkait skandal "Bunga Bunga".

"Bunga Bunga" merupakan sindiran yang diberikan warganet Italia atas skandal seks yang dilakukan Berlusconi pada November 2010.

Skandal tersebut terungkap setelah seorang penari perut, Karima El Mahroug atau Ruby Rubacuori, mengaku dibayar 10.000 dolar Amerika Serikat, atau Rp 137,5 juta.

Bayaran itu diberikan setelah perempuan asal Maroko tersebut berpesta bersama 20 orang perempuan lain di vila pribadi Berlusconi.

Mantan pemilik klub sepak bola Serie A AC Milan itu dijerat dengan pasal prostitusi di bawah umur dan pemerasan.

Diberitakan Sky News, Berlusconi sempat terkejut sebelum memalingkan mukanya. Adapun petugas keamanan berusaha menurunkan aktivis Femen itu.

Ketika perempuan itu dibawa keluar oleh polisi, Berlusconi masih sempat berkelakar kepada pendukungnya.

"Dia langsung dibawa keluar dengan cepat. Saya bahkan tidak sempat untuk melihat wajahnya," ujar perdana menteri ke-50 Italia tersebut.

Dia tidak bisa mencalonkan diri menjadi perdana menteri karena terbukti melakukan penipuan pajak pada 1988-1998.

Berlusconi dianggap bersalah mengemplang pajak hingga 62 juta euro, atau sekitar Rp 1,05 triliun, dan dihukum tidak boleh menjadi pejabat publik hingga 2019.

Sementara itu, The Telegraph melansir, Forza Italia diprediksi bakal meraup suara hingga 35 persen. Berlusconi sudah mencalonkan Antonio Tajani sebagai kandidat perdana menteri.

Adapun sisanya bakal terbagi ke dua partai besar Italia lainnya. Movimento 5 Stelle diperkirakan mengambil 28 persen.

Adapun sekitar 24 persen direnggut oleh Partai Demokratik pimpinan mantan perdana menteri, Matteo Renzi.

Baca juga : Raja Saudi Tawar Rumah Mewah Berlusconi Rp 7,3 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com