Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Sama dengan Anggota ISIS, Para Pria di Mosul Takut Keluar Rumah

Kompas.com - 03/03/2018, 14:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MOSUL, KOMPAS.com - Sudah tujuh bulan sejak pasukan gabungan pemerintah dan paramiliter Irak menggusir Negera Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari Mosul.

Namun, hingga kini, Mohammed tidak berani untuk keluar dari rumahnya, dan meninggalkan istri serta dua anaknya.

Dia khawatir, jika dia meninggalkan rumah, dia bakal ditangkap oleh aparat kepolisian karena mempunyai nama yang sama dengan anggota ISIS.

Diberitakan AFP Sabtu (3/3/2018), Mohammed adalah satu dari ratusan pria di Mosul yang mempunyai nama yang mirip dengan anggota ISIS.

Meski mereka tidak bergabung dengan ISIS, para pria tersebut khawatir jika ditangkap dengan tuduhan berkomplot dengan kelompok itu.

Baca juga : 6 Bulan Pasca-Perang, Mayat Anggota ISIS Masih Bertebaran di Mosul

"Saya tidak bisa keluar dari Mosul. Berkeliaran dengan bebas saja sudah sulit," beber Mohammed yang berusia 24 tahun itu.

Sami al-Faisal, koordinator relawan HAM setempat, mencatat ada sekitar 2.500 orang yang menderita karena mempunyai nama yang sama dengan anggota ISIS.

"Jumlah ini kami catat tidak hanya terjadi Mosul. Namun juga pada beberapa daerah lainnya," beber Faisal.

Seperti kebanyakan negara Arab lainnya, kartu identitas di Irak meliputi nama si orang yang bersangkutan, nama ayah di tengah, dan nama kakeknya.

Namun, untuk bisa melihat lebih rinci nama lengkap orang itu, atau berasal dari suku apa dia, kepolisian harus melakukan pengecekan ke daerah terkait.

Pemerintah Irak Sudah Berikan Solusi, Tapi...
Di Irak, seperti diwartakan AFP, terdapat beberapa nama yang cukup populer. Antara lain Mohammed, Alis, Khaleds, Khalil, maupun Ibrahim.

Untuk mencegah insiden salah tangkap, Kementerian Dalam Negeri Irak meluncurkan kartu identitas baru berkode.

Kode itu membantu kepolisian untuk mengidentifikasi pemilik, dan mencocokannya dengan data yang ada di komputer pusat.

Namun, di Mosul, ide itu tidak bisa dieksekusi. Sebab, pasca-terusirnya ISIS, pemerintah setempat masih berusaha membangun kota mereka kembali.

Baca juga : PBB: ISIS Eksekusi 714 Warga Sipil Selama Pertempuran Mosul

Mohammed menyatakan, dia mendapat saran dari pengacara dan pengadilan agar membersihkan namanya dalam persidangan.

Namun, Mohammed menolak saran tersebut. Sebab, membersihkan tuduhan berarti mengizinkan dirinya ditangkap polisi.

"Saya harus ditahan di kantor polisi sementara mereka menggelar penyelidikan. Proses itu bakal berlangsung lama," keluhnya.

Hal yang sama juga menimpa Wahid. Pria yang tidak ingin diketahui nama lengkapnya itu mengaku, namanya masuk ke dalam daftar pencarian orang ketika tengah mengambil ijazah.'

Dia kemudian teringat temannya yang ditangkap tiga bulan lalu hanya karena bernama sama dengan anggota ISIS.

"Yang menyeramkan, saya bakal menjadi target penyiksaan yang dilakukan oleh polisi," keluh pria 30 tahun tersebut.

Kasus salah tangkap karena mempunyai nama yang mirip dengan anggota ISIS diakui oleh Juru Bicara Mosul, Ahmed Awwad al-Juburi.

"Untuk nama Mohammed Jassem Mohammed saja, kami telah mengidentifikasi setidaknya 97 orang," kata Juburi.

Mereka semua, lanjut Juburi, tentu bakal ditahan. Meski nantinya, hanya satu yang benar-benar terindikasi merupakan anggota ISIS.

Baca juga : Berniat Rekrut Anak-anak Jadi Tentara ISIS, Guru Ini Diputus Bersalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com