Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempatkan Pasukan di Perbatasan, Dalih Myanmar Operasi Anti-terorisme

Kompas.com - 03/03/2018, 13:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Myanmar langsung menyampaikan argumen terkait penempatan militernya di kawasan yang berbatasan dengan Bangladesh.

Sebelumnya, sekitar 200 personel militer ditempatkan di kawasan Tombru, yang sering disebut dengan "wilayah tak bertuan".

Di tempat itu, terdapat 6.000 orang Rohingya yang mengungsi dari Rakhine sejak militer Myanmar melancarkan operasi pada 25 Agustus 2017.

Diberitakan AFP via Al Jazeera Jumat (2/3/2018), juru bicara pemerintah Zaw Htay berkata, penempatan itu merupakan operasi anti-terorisme.

"Kami memperoleh informasi bahwa di sana terdapat pergerakan Pasukan Solidaritas Arakan Rohingya," ujar Htay.

Baca juga : Bangladesh Desak Myanmar Tarik Mundur Pasukan di Perbatasan

Htay melanjutkan, aksi itu sama sekali tidak bertujuan untuk mendiskreditkan pemerintah Bangladesh.

Adanya pasukan di Tombru membuat Bangladesh, melalui kementerian luar negeri, melansir pernyataan, dan mendesak Myanmar menarik serdadunya.

Kemenlu Bangladesh menyatakan, adanya pasukan di sana hanya akan menimbulkan ketegangan di perbatasan, dan kecemasan di negerinya.

Ke-6.000 pengungsi Rohingya itu merupakan gelombang pertama sejak operasi militer yang dilakukan Myanmar.

Dalam beberapa pekan terakhir, mereka menerima tekanan dari para serdadu Myanmar yang meningkatkan patroli di sepanjang pagar kawat berduri yang berjarak hanya beberapa meter dari kamp penampungan.

Para tentara juga menyiarkan pesan menggunakan pengeras suara yang memerintahkan para pengungsi Rohingya untuk pergi.

Ratusan dari pengungsi itu kini telah meninggalkan kamp dan berlindung di kawasan pengungsian Kutupalong yang terletak di Distrik Cox's Bazaar.

Polisi perbayasan Myanmar juga menambah jumlah personil mereka hingga sepuluh kali lipat di dekat perbatasan, serta memasang persenjataan berat, seperti senapan mesin dan mortir.

Penjaga perbatasan Bangladesh telah meminta untuk bertemu dengan pihak Myanmar dan meminta penurunan ketegangan, namun belum diizinkan bertemu dengan berbagai alasan.

Baca juga : Gajah Hancurkan Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, 1 Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com