Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Mesir: Menghina Tentara dan Polisi adalah Pengkhianat Negara

Kompas.com - 02/03/2018, 17:40 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

KAIRO, KOMPAS.com - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, dirinya tengah mempertimbangkan katagori "pengkhianat negara" akan disematkan bagi mereka yang menghina tentara dan polisi.

"Jika seseorang menghina tentara dan polisi maka sama saja mereka menghina rakyat Mesir dan itu bukan kebebasan berpendapat," ujar Sisi saat berkunjung ke kota Alamein, Kamis(1/3/2018).

Pernyataan Sisi ini muncul setelah pemerintah Mesir mengeluhkan hasil peliputan media asing terhadap negeri itu.

Pada Selasa lalu, Badan Informasi Negara mendesak BBC untuk meminta maaf terkait sebuah laporan yang dinilai pemerintah penuh dengan kesalahan.

Baca juga : Serangan Bom di Gereja, Presiden Mesir Serukan Persatuan

Laporan itu berisi dugaan adanya penyiksaan dan penghilangan paksa yang dilakukan tentara pada 2013, saat Sisi menggulingkan pemerintahan Presiden Mohammed Mursi.

Dalam laporan itu terdapat wawancara dengan seornag ibu yang mengaku putrinya ditahan sejak April tahun lalu dan sejak saat itu tak terdengar lagi kabarnya.

Lalu pada awal pekan ini, putri ibu tersebut muncul dalam sebuah acara bincang-bincang di sebuah stasiun televisi Mesir dan membantah dirinya ditangkap atau disiksa aparat keamanan.

Ibu perempuan itu kemudian menyampaikan kepada sebuah stasiun televisi pendukung Ikhwanul Muslimin yang berbasis di Turki bahwa sang putri "dipaksa" muncul dalam acara bincang-bincang itu.

"Saya bersikukuh apa yang saya sampaikan kepada BBC adalah sebuah kebenaran," kata perempuan itu.

Pada Rabu (28/2/2018), Ezzat Ghoneim, pengacara yang menangani kasus ini mengatakan, ibu perempuan tersebut ditahan aparat keamanan.

Sejauh ini, aparat keamanan Mesir belum menanggapi pernyataan yang disampaikan Ezzat tersebut.

Baca juga : Karpet Merah untuk Mobil Presiden Mesir Dikecam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com