Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: 6 Petugas Bantuan di Afrika Tengah Tewas Diserang Pemberontak

Kompas.com - 01/03/2018, 08:55 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


BANGUI, KOMPAS.com - Penyerang tak dikenal telah membunuh enam petugas lembaga kemanusiaan, termasuk satu dari UNICEF di Republik Afrika Tengah.

Pada Rabu (28/2/2018), PBB mengecam serangan yang menyebabkan kematian enam pekerja kemanusiaan yang terjadi Minggu (25/2/2018) di Markounda.

"Kami dengan tegas mengutuk tindakan tidak masuk akal ini terhadap ppetugas kemanusiaan yang berada di sana untuk memperbaiki kehidupan orang-orang yang rentan," kata UNICEF dalam sebuah pernyataan.

Markounda telah menjadi sasaran kekerasan sejak akhir tahun lalu atas munculnya Gerakan Nasional untuk Pembebasan Afrika Tengah dan partai Revolusi dan Keadilan yang memperebutkan dominasi.

Baca juga : Truk Sarat Muatan Kecelakaan, 78 Orang Tewas di Afrika Tengah

"Kami sangat sedih dan terkejut dengan kematian rekan kami serta lima pekerja pendidikan lainnya pada 25 Februari," kata direktur regional UNICEF untuk Afrika Barat dan Tengah, Marie-Pierre Poirier.

Menurut keterangan warga, mobil yang membawa petugas lembaga kemanusiaan telah diserang oleh kelompok pemberontak.

"Mobil yang membawa petugas lembaga kemanusiaan UNICEF dan lima orang lainnya, termasuk dua perempuan, diserang oleh orang-orang kelompok pemberontak yang beroperasi di wilayah tersebut," warga Markunda Cyrille Mbagaye mengatakan kepada AFP melalui sambungan telepon.

Setidaknya, ada 13 pekerja bantuan yang tewas di Republik Afrika Tengah tahun lalu dalam serangan serupa yang diduga dilakukan oleh berbagai kelompok bersenjata yang berperang di provinsi tersebut.

Baca juga : Puluhan Tewas akibat Bentrokan Sektarian di Afrika Tengah

Sebagai salah satu negara termiskin di dunia, Republik Afrika Tengah telah berjuang untuk bangkit dari perang sipil 2013 yang dimulai saat Presiden Francois Bozize digulingkan oleh pemberontak Seleka.

Pemerintah kini hanya menguasai daerah kecil, sementara kelompok bersenjata berupaya untuk mengendalikan sumber daya berlian dan emas serta ternak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com