Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tuduh AS Latih Negara Eropa Gunakan Senjata Nuklir Taktis

Kompas.com - 28/02/2018, 23:51 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia menyebut AS selama ini melatih militer di negara-negara non-nuklir di Eropa untuk menggunakan persenjataan nuklir taktis.

Melansir dari AFP, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Washington tengah mempersiapkan tentara negara Eropa tersebut untuk melawan Moskwa.

"Agenda perlucutan senjata nuklir dunia saat ini justru terhambat oleh senjata-senjata nuklir non-strategis AS di wilayah Eropa," ujar Lavrov dalam forum Konferensi Perlucutan Senjata PBB di Jenewa, Rabu (28/2/2018).

"Militer AS telah melatih pasukan bersenjata di negara-negara Eropa dan akan memanfaatkan persenjataan nuklir taktis untuk melawan Rusia," tambah Lavrov.

Baca juga: Rusia: Kelompok Pemberontak Langgar Jeda Kemanusiaan di Ghouta Timur

Dia berkeras keberadaan persenjataan nuklir taktis siap pakai AS di Eropa tidak hanya sekadar sisa Perang Dingin, melainkan sebuah bentuk sikap agresif.

Lavrov juga menyerukan kepada masyarakat negara-negara Eropa untuk menentang tindakan penyebaran persenjataan pemusnah massal di wilayah mereka oleh satu-satunya negara yang tercatat pernah menggunakannya.

Perwakilan Rusia juga menyampaikan kekhawatirannya pada rencana AS untuk mengubah persenjataan nuklir mereka dengan mengembangkan senjata baru berdampak rendah.

Washington beralasan kebijakan tersebut perlu sebagai respon atas tindakan yang diambil Rusia dan China.

Sementara, perwakilan AS, Robert Wood membantah keras segala tudingan Rusia dan menyebut pernyataan yang disampaikan Lavrov sudah merupakan ciri khas pemerintahan Moskwa.

Baca juga: Suriah Jadi Ladang Uji Coba Teknologi Senjata Militer Rusia

"Ini sungguh pernyataan khas dari Rusia yang akan selalu menyalahkan AS akan segala sesuatu hal buruk yang ada di dunia," ujarnya.

"Saya heran mereka belum menyalahkan kami atas cuaca salju yang lebat, tapi saya kira tidak akan lama lagi," tambah Wood, mencela pernyataan wakil Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com