Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sheriff Dapat 45 Keluhan soal Pelaku Penembakan Massal Florida

Kompas.com - 28/02/2018, 17:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PARKLAND, KOMPAS.com - Sheriff Broward County, Florida, Scott Israel, sempat mengatakan jajarannya menangani panggilan darurat terkait Nikolas Cruz hampir satu dekade terakhir.

Cruz adalah pelaku penembakan massal SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland 14 Februari, dan menewaskan 17 orang murid dan guru.

CNN via The Independent melaporkan Selasa (27/2/2018), Israel mengaku kalau terdapat 23 panggilan yang berkaitan dengan Cruz.

Namun, dalam laporan yang dipaparkan CNN, selama 2008 sampai 2017, terdapat 45 keluhan yang dilayangkan warga.

Keluhan tentang Cruz tersebut antara lain "terlalu berisik", "penyiksaan binatang", hingga "laporan orang hilang".

Baca juga : Korban Selamat Penembakan di Florida Dapat Ancaman Mati dari Oknum

Dari 45 telepon, 19 di antaranya dilayangkan ketika Cruz masih berusia sembilan tahun.

Dalam rekaman telepon darurat yang dibeberkan Israel, diketahui kalau Cruz sempat berniat bunuh diri dengan meminum bensin.

Selain itu, seorang tetangganya pernah melayangkan keluhan ke Sheriff bahwa Cruz pernah menembak ayam menggunakan senjata BB pada 2014

Kantor Sheriff Broward County tidak memberikan tanggapan. Namun, dalam pernyataan sebelumnya, mereka bersikukuh menerima 23 panggilan darurat.

"Sejak 2008, kantor Sheriff Broward hanya menerima 23 panggilan. Tolong, berhentilah membuat kabar yang tidak benar!" demikian bunyi pernyataan tersebut.

Kabar yang dirilis CNN makin menambah tekanan terhadap yang dianggap gagal mencegah Cruz melakukan penembakan.

Apalagi, saat kejadian berlangsung, terungkap bahwa ada empat Deputi Sheriff yang berjaga di sekitar SMA Marjory.

Namun, mereka tidak merangsek ke dalam ketika Cruz mulai menyerang bekas sekolahnya tersebut.

Scot Peterson, salah seorang deputi yang memilih mengundurkan diri pasca-kejadian, sempat mengira tembakan itu terjadi di luar sekolah.

Israel menolak untuk mengundurkan diri karena menganggap kesalahan bukan berasal dari dirinya.

"Pemimpin bertanggung jawab atas institusinya, bukan orangnya," kata Israel seperti dilansir NBC 6.

"Saya memberi dia senjata, lencana, dan pelatihan. Jika dia tidak sanggup melakukan sesuatu, itu bukan tanggung jawab saya," lanjutnya.

Baca juga : Teman Sekelas Ungkap Tabiat Aneh Pelaku Penembakan Massal di Florida

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com