Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Pelaku Genosida Argentina Meninggal di Usia 90 Tahun

Kompas.com - 28/02/2018, 14:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Seorang mantan jenderal yang terlibat dalam aksi genosida di Argentina dilaporkan meninggal dunia.

Diberitakan Telam via AFP Rabu (28/2/2018), Luciano Menendez meninggal dalam umur 90 tahun Selasa (27/2/2018) waktu setempat.

"Menendez meninggal dunia di Rumah Sakit Militer Cordoba akibat liver yang dideritanya," tulis Telam.

Kabar meninggalnya Menendez disikapi dengan nyinyir oleh HIJOS, sebuah kelompok yang mewakili anak-anak korban kediktatoran junta militer.

Sebab, Menendez dituding sebagai sosok yang bertanggung jawab selama terjadinya "Dirty War" pada periode 1976-1983.

Baca juga : Akhirnya, PBB Turun Tangan Ungkap Genosida Yazidi oleh Teroris ISIS

"Dirty War" adalah operasi yang dilakukan junta militer untuk memberantas pihak-pihak yang diduga adalah komunis.

Operasi tersebut dilakukan oleh Jenderal Jorge Rafael Videla yang menggulingkan kekuasaan Presiden Isabel Peron pada 29 Maret 1976.

Konflik yang diduga didalangi oleh Agensi Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) itu diduga menewaskan 10.000-30.000 orang.

Kebanyakan dari para korban tersebut diculik, dan tidak ditemukan lagi keberadaannya hingga sekarang.

Saat itu, Menendez adalah Komandan Korps Pasukan Ketiga dengan cakupan kekuasaan di 10 provinsi. Antara lain Mendoza, Cordoba, San Juan, dan San Luis dalam periode 1975-1979.

Menendez mendapat julukan Hyena karena memerintahkan penahanan massal ratusan murid, guru, jurnalis, serta siapapun yang mendukung gerilyawan Pasukan Revolusioner Rakyat (ERP).

BBC melaporkan, ada sekitar 2.500 terduga simpatisan ERP yang dibawa ke pusat kamp detensi di La Perla, Provinsi Cordoba.

Dia juga memerintahkan pasukannya untuk mengambil setiap anak dari pasangan terduga pendukung gerilyawan yang ditahan.

Mereka bakal dititipkan ke simpatisan mereka, atau keluarga militer lain, dan dididik agar tidak terkena paham komunisme.

Pada Juni 2005, Mahkamah Agung Argentina membatalkan undang-undang yang menghentikan penuntutan terhadap para pelaku kejahatan perang.

Total, Menendez menerima 14 vonis penjara, 13 di antaranya berstatus tahanan seumur hidup.

Adapun ketika meninggal, Menendez tengah bersiap untuk menjalani sidang ke-15 atas kasus genosida.

"Tidak seperti korbannya, kami tahu tempat dan waktu dia (Menendez) meninggal. Keluarganya pun bisa menguburkan dia dengan layak," kecam HIJOS.

Baca juga : Genosida di Srebrenica: Tentara Belanda Biarkan 300 Muslim Dibantai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com