Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Gas Air Mata, Polisi Bubarkan Massa yang Serang Pembunuh Bocah

Kompas.com - 27/02/2018, 20:38 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Kepolisian di kota Junin, wilayah timur Argentina terpaksa menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa yang mengamuk.

Ratusan warga kota itu berusaha untuk mengeroyok seorang pria yang diduga menjadi pelaku pembunuhan seorang bocah perempuan Camila Borda.

Jenazah anak berusia 11 tahun itu ditemukan di kediaman seorang tetangga hanya empat jam setelah bocah itu dilaporkan hilang.

Sebelumnya polisi menjadi curiga dengan perilaku si pemilik rumah Jose Carlos Varela  melakukan penyisiran dari rumah ke rumah.

Baca juga : Pembunuh Bocah Perempuan 10 Tahun Diganjar Penjara Seumur Hidup

Pria berusia 40 tahun itu awalnya menolak membuka pintu rumah saat polisi datang dan mencoba menghalangi polisi masuk ke properti miliknya.

Setelah memaksa masuk ke dalam rumah itu, polisi menemukan sepeda milik Camilla di salah satu ruangan sebelum menemukan tubuh bocah itu di kamar mandi.

Saat ditemukan tergeletak di bak mandi, tangan Camilla dalam kondisi terikat, kepalanya ditutupi tas, dan tali berada di sekeliling lehernya.

Melihat semua bukti itu, Varela langsung ditangkap dan dibawa ke kantor polisi terdekat. Namun, warga melihat pria itu lalu mulai menyerang untuk menghajar Varela.

Polisi yang bertugas kewalahan menghadapi massa hingga harus memanggil bala bantuan setelah warga yang marah melempari kediaman Varela dengan menggunakan batu.

Aksi massa yang ditujukan kepada Varella itu malah membuat ibu Camilla dan tiga orang polisi menderita luka.

Massa kemudian juga membakar sebuah mobil polisi sehingga tak ada pilihan lain polisi terpaksa menembak warga yang mengamuk dengan menggunakan gas air mata dan peluru karet.

Setelah massa dibubarkan, polisi segera mengamankan Varella untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga : Penculik dan Pembunuh Bocah J Itu Berlatar Belakang Broken Home

Sejauh ini polisi belum bisa memastikan penyebab kematian Camilla tetapi kemungkinan besar bocah itu meninggal dunia akibat dicekik.

Polisi juga tengah memeriksa kemungkinan Camilla menjadi korban perkosaan sebelum akhirnya dibunuh.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com