Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Trump Beretorika Menjadi Pahlawan

Kompas.com - 27/02/2018, 18:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Vox

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara tersirat berusaha memposisikan dirinya sebagai pahlawan.

Pernyataan itu dia ungkapkan di hadapan para gubernur dari 35 negara bagian seantero Negeri "Paman Sam" Senin (26/2/2018).

Dilansir Vox, Trump mengomentari buruknya penegak hukum pada penembakan massal SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, 14 Februari lalu.

Saat penembakan berlangsung, ternyata ada empat anggota Sheriff Broward County yang tengah berjaga di sana.

Namun, mereka tidak bertindak sehingga menyebabkan 17 orang murid dan guru tewas, sementara 15 lainnya terluka.

Baca juga : Bersitegang dengan Trump, Presiden Meksiko Batalkan Kunjungan ke AS

Kepada 35 gubernur itu, Trump berkoar kalau dia bakal berlari ke arah SMA Marjory meski tidak membawa senjata.

"Saya pikir semua yang ada di ruangan ini akan sependapat dengan saya. Sebab, saya mengenal kalian," kata presiden ke-45 AS tersebut.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mencoba menyederhanakan ucapan yang dilontarkan oleh Trump.

Sanders mengatakan, Trump hanya ingin mencoba membantu sebanyak mungkin orang jika dia berada di sana saat kejadian berlangsung.

"Saya pikir pada intinya, beliau berusaha mengambil peran. Sebab, banyak orang dewasa dan para guru yang melindungi muridnya ketika penembakan," ujar Sanders.

Vox memberitakan, ini bukan kali pertama pemimpin 71 tahun tersebut beretorika bakal melakukan aksi heroik.

Ketika masih menjadi kandidat presiden, Trump pernah berkampanye di Tennessee pada 2015.

Saat itu, baru saja terjadi insiden penembakan massal di Perguruan Tinggi Komunitas Umpqua.

Dalam penembakan itu, satu orang asisten profesor, delapan mahasiswa, dan pelaku sendiri, Chris Harper-Mercer, tewas.

Dalam pidatonya, Trump berkoar jika dia menjadi korban, dia bakal bertindak laksana Charles Bronson dalam film Death Wish.

Film yang populer dekade 1970-an itu bercerita tentang seorang arsitek asal New York yang berubah menjadi hakim jalanan pasca-istri dan anaknya terbunuh.

Trump berujar, dia mengantongi lisensi untuk membawa pistol di New York. "Jika ada yang menyerang saya, dia bakal terkejut," katanya.

Baca juga : Trump dan Asosiasi Senapan AS Desak Warga Beli Senjata Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Vox
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com