HARRISBURG, KOMPAS.com - Sebuah sekolah di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), memilih untuk mengungsikan murid-muridnya ke tempat lain.
Keputusan tersebut diambil setelah gereja yang mendukung peredaran senjata berniat untuk menggelar sebuah upacara Rabu (28/2/2018).
Dilansir BBC Selasa (27/2/2018), Persatuan Tempat Suci dan Perdamaian Dunia, atau Gereja Sanctuary, bermaksud untuk mengadakan "ibadah pernikahan massal".
Dalam ibadah tersebut, ratusan pasangan bakal kembali memperbarui janji perkawinan mereka dengan berbagai macam simbol.
Antara lain mahkota, hingga senapan serbu tipe AR-15. Direktur Misi Gereja Sanctuary, Tim Elder berkata, AR-15 mempunyai makna yang lebih khusus.
Baca juga : Korban Selamat Penembakan di Florida Dapat Ancaman Mati dari Oknum
"Kami percaya, AR-15 adalah Gada Besi seperti yang dituliskan dalam Kitab Wahyu," kata Elder kepada Associated Press.
Dia melanjutkan, tidak ada alat yang lebih baik selain AR-15 yang berfungsi mencegah kejahatan yang semakin meluas.
Acara tersebut menimbulkan kekhawatiran dewan sekolah di Wallenpaupack. Apalagi, di dekat gereja tersebut, berdiri SD Wallenpaupack Selatan.
Mereka takut jika insiden penembakan massal di SMA Majory Stoneman Douglas, Parkland Florida, kembali terulang.
Pelaku penembakan, Nikolas Cruz, menewaskan 17 orang murid dan guru menggunakan senapan serbu AR-15 pada 14 Februari lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.