Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Pangan di Rwanda, Polisi Tembak 11 Pengungsi

Kompas.com - 27/02/2018, 16:20 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KIGALI, KOMPAS.com - Setidaknya 11 orang dilaporkan menjadi korban tewas dalam kericuhan yang terjadi akibat aksi demonstrasi para pengungsi yang memprotes pengurangan jatah bantuan pangan.

Jumlah korban tewas dari laporan awal polisi sebanyak lima orang pengungsi Kongo akibat kerusuhan pada Kamis (22/2/2018) pekan lalu. Sementara 20 orang lainnya, mengalami cedera.

Namun Badan Pengungsi PBB (UNHCR), pada Senin (26/2/2018), mengumumkan korban tewas dalam aksi demonstrasi meningkat menjadi 11 orang pengungsi tewas.

Menurut UNHCR, para pengungsi tewas akibat tembakan petugas kepolisian yang ingin membubarkan aksi di dua lokasi.

Baca juga: 37 Orang di Rwanda Dieksekusi Mati tanpa Proses Hukum

"Tragedi ini seharusnya dapat dihindari karena penggunaan kekuatan yang tidak seimbang terhadap para pengungsi jelas tidak dapat diterima," kata Daniela Ionita, petugas hubungan eksternal UNHCR dikutip AFP.

"UNHCR telah meminta kepada pihak berwenang untuk tidak lagi menggunakan kekerasan terhadap pengungsi dan untuk segera dilakukan penyelidikan atas kejadian ini," tambahnya.

Selain korban tewas dari kelompok pengungsi, juga banyak yang menjadi korban luka, baik dari pengungsi, polisi, maupun petugas UNHCR.

Data dari UNHCR, delapan korban tewas merupakan pengungsi yang berdemonstrasi ke kantor Program Pangan Dunia di kota Karongi. Sementara lainnya tewas dalam aksi di kamp Kiziba.

Lebih dari 173.000 pengungsi asal Kongo dan Burundi kini ditempatkan di enam lokasi penampungan di Rwanda.

Akibat kerusuhan, pekerjaan bantuan di kamp Kiziba sempat dihentikan dan baru dilanjutkan setelah situasi kembali tenang.

Baca juga: Sekelompok Turis Kalang Kabut Dikejar Gorila di Hutan Rwanda

Bantuan untuk para pengungsi yang dikelola UNHCR mengalami pengurangan anggaran dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan, pada 2018, UNHCR hanya mendapat sekitar 2 persen dari total rancangan anggaran sebesar 98,8 juta dolar AS (sekitar Rp 1,35 triliun) yang dibutuhkan untuk operasi kemanusiaan di Rwanda selama setahun.

Hal itu memaksa Program Bantuan Pangan Dunia mengurangi jatah makanan untuk para pengungsi di kamp.

Pada November 2017, bantuan pangan untuk para pengungsi di Rwanda telah dipangkas sebesar 10 persen. Jumlah itu harus dikurangi lagi sebesar 25 persen pada Januari 2018 karena keterbatasan dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com