Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2018, 06:28 WIB

YERUSALEM TIMUR, KOMPAS.com - Dua menteri Palestina dicegah pasukan pengamanan Israel saat ingin memasuki Kota Tua di Yerusalem Timur untuk menghadiri acara di sebuah sekolah.

Menteri Pendidikan Sabri Saidam dan Menteri Pariwisata Rula Maaya, pada Senin (26/2/2018) dijadwalkan untuk hadir dalam acara peluncuran rehabilitasi sekolah swasta di Kota Tua.

Namun, Kementerian Keamanan Publik Israel mengeluarkan perintah larangan bagi rombongan Palestina tersebut untuk mencapai lokasi kegiatan.

Baca juga: Menolak Dideportasi, Ratusan Migran Afrika di Israel Mogok Makan

"Rombongan menteri dapat memasuki wilayah Yerusalem, namun tidak sampai ke sekolah. Petugas pengamanan Israel telah menghalangi kami di depan pintu sekolah," kata juru bicara Kementerian Pendidikan Palestina Sadiq al-Khadour kepada AFP.

Dilansir media Palestina, WAFA, kedua kementerian dalam sebuah pernyataan bersama menyebutkan bahwa mereka tidak akan berhenti menjalankan tugas mereka ke Yerusalem.

"Tindakan ini justru menunjukkan histeria Israel dan praktik ketidakadilan yang membuktikan upaya merongrong kehadiran pejabat resmi di Yerusalem dan akhirnya untuk menghapus kehadiran Palestina di sana," tulis pernyataan tersebut.

Sementara itu, Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan tidak membantah telah mengeluarkan larangan kepada rombongan menteri Palestina tersebut.

Dia beralasan, sudah menjadi haknya untuk mencegah kegiatan politik pejabat Palestina di wilayah yang berada di bawah kedaulatan Israel.

"Perjuangan untuk memperoleh kedaulatan di Yerusalem belum berakhir dan otoritas Palestina bersama elemen lainnya berusaha melemahkannya."

"Kami akan terus berusaha keras untuk mencegahnya dan untuk mempertahankan kedaulatan kami di seluruh negeri," kata Erdan dilansir AFP.

Baca juga: Israel Ancam Potong Bantuan ke Palestina

Sekolah yang akan dikunjungi kedua menteri Palestina adalah sekolah swasta Terra Sancta, yang mana tidak mendapat dukungan baik oleh otoritas Palestina maupun Israel.

Namun, pemerintah Israel tengah mewaspadai pihak Palestina yang ingin menginfiltrasi sekolah-sekolah Arab di Yerusalem dan mengajak mereka menolak kurikulum Israel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com