Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Transnistria, Negara yang Tak Diakui Dunia

Kompas.com - 26/02/2018, 15:13 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TIRASPOL, KOMPAS.com - Pernah mendengar nama negara Transnistria? Berpenduduk sekitar 500.000 jiwa, negara dengan luas wilayah kurang dari 1.000 km persegi ini ada namun juga tiada.

Berbatasan dengan Ukraina di sisi timur dan Moldova di sisi barat, negara ini sempat menjadi bagian dari Moldova ketika Uni Soviet masih berdiri.

Transnistria mengumumkan berpisah dari Moldova dan memilih menjadi negara sendiri pada 1990, setelah keruntuhan Uni Soviet dan Moldova bersekutu dengan Rumania.

Sempat mengalami peperangan singkat dengan Moldova pada bulan Maret hingga Juli 1992 yang menimbulkan 1.500 korban jiwa.

Baca juga: Venezuela, Negara yang Ekonominya Paling Menyedihkan di Dunia

Perang berakhir dengan ditandatanganinya perjanjian gencatan senjata yang bertahan hingga sekarang. Sejak saat itu, pemerintahan Moldova sudah tak lagi memiliki pengaruh di Transnistria.

Meski telah mengaku sebagai sebuah negara yang merdeka, namun pemerintahan Transnistria belum mendapatkan pengakuan dari dunia. Wilayahnya bukan menjadi bagian negara manapun, namun juga belum memiliki hak sebagai sebuah negara.

Kondisi itu menjadikan mata uang negara itu tidak berlaku di luar wilayahnya. Begitu pula dengan paspornya yang dianggap tidak berguna, karena tidak diterima di negara mana pun.

PBB masih menganggap Transnistria sebagai bagian dari Moldova. Dan hanya tiga negara, yakni Abkhazia, Republik Artskah dan Ossetia Selatan, yang mengakui Transnistria sebagai negara merdeka. Namun ketiga negara itu sendiri juga masih diakui secara terbatas oleh dunia.

Meski demikian, Transnistria banyak didatangi wisatawan mancanegara, terutama mereka yang ingin merasakan perjalanan melintasi waktu ke masa lalu.

Berjalan-jalan di kota-kota di Transnistria, maka pengunjung masih dapat menemukan patung Lenin, pemimpin Uni Soviet hingga 1924. Juga masih banyak terpasang simbol-simbol kejayaan negara komunis itu.

Simbol-simbol Uni Soviet dan komunis masih banyak digunakan di negara ini.GETTY/NEW YORK POST Simbol-simbol Uni Soviet dan komunis masih banyak digunakan di negara ini.

Bangunan-bangunan di negara ini juga banyak yang berarsitektur era Soviet. Seolah-olah di Transnistria, Uni Soviet masih ada hingga saat ini.

Satu lagi fakta unik dari negara ini, adanya supermarket, restoran, bioskop bahkan tim sepak bola yang diberi nama Sheriff, yang didirikan oleh seorang mantan KGB, agen rahasia Soviet.

Transnistria dapat ditempuh melalui jalur darat dari Moldova atau Ukraina, menggunakan kereta atau bus dan turun di ibu kota negara itu, Tiraspol.

Yang harus selalu diingat, pemerintah Transnistria memberikan izin perjalanan bagi para turis maksimal selama 10 jam.

Baru merdeka selama 28 tahun, masyarakatnya yang mayoritas berbahasa Rusia, kini masih berusaha agar negaranya semakin dikenal dunia. Di sinilah peran penting para pemandu wisata di negara ini.

Waktu di Transnistria seolah berhenti di era 1990-an. Tak banyak yang berubah dalam kehidupan masyarakatnya, sejak berpisah dari Moldova.GETTY/NEW YORK POST Waktu di Transnistria seolah berhenti di era 1990-an. Tak banyak yang berubah dalam kehidupan masyarakatnya, sejak berpisah dari Moldova.
"Menunjukkan keindahan negara saya kepada orang asing menjadi kontribusi saya untuk meningkatkan pengakuan internasional ke tanah air saya."

"Kami belum secara resmi ada, tapi ketika orang mengunjungi kami, kami merasa bahwa kami memang ada," kata salah seorang pemandu kepada National Geographic.

Baca juga: India, Negara Termurah Ke-2 di Dunia untuk Tinggal dan Pensiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com