MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mewacanakan untuk mengirim militernya berlatih di China.
Pernyataan itu diungkapkan dalam sebuah acara peringatan 20 tahun perdagangan China-Filipina Senin (19/2/2018).
The Philippine Star via South China Morning Post Rabu (21/2/2018) melansir, Duterte menjelaskan kalau selama ini militernya sering berlatih di Amerika Serikat (AS).
"Sudah tercipta ikatan yang kuat di antara kedua negara. Jadi, pasukan secara otomatis memilihnya," ujar Duterte.
Duterte melanjutkan, dia mempunyai pemikiran untuk mengirim serdadunya ke Negeri Panda agar tercipta keseimbangan antara pelatihan militer dari dunia Timur dan Barat.
Baca juga : Duterte: Pakai Kondom seperti Makan Permen dengan Bungkusnya
"Saya yakin ada akademi yang bisa menghasilkan pasukan China yang bagus. Mungkin mereka bisa membiarkan kami berlatih di sana," beber Duterte.
Komentar Duterte langsung mendapat dukungan dari mantan Kolonel Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) Yue Gang.
Yue menjelaskan, Duterte sepertinya tidak memiliki pengaruh kuat di militer. "Bekerja sama dengan China membuat Duterte bisa disegani di mata tentaranya," bebernya.
Namun, penasihat bidang kontra-terorisme, Roilo Golez, langsung menentang langkah tersebut.
Golez menjawab, AS sudah menjadi sekutu Filipina sejak 1951. Begitu lamanya masa hubungan itu sehingga membuat doktrin militer Filipina sama dengan AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.