Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Imlek, Penduduk di China Habiskan Rp 1.900 Triliun

Kompas.com - 22/02/2018, 11:43 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


SHANGHAI, KOMPAS.com - Warga di China mencatat kenaikan pengeluaran yang besar untuk belanja, makan di restoran, dan liburan selama libur Tahun Baru Imlek tahun ini.

Hal tersebut didorong meningkatnya jumlah penduduk yang bepergian dan belanja secara online.

Total uang yang dihabiskan oleh penduduk di China mulai 15 hingga 21 Februari 2018 mencapai 926 miliar yuan atau sekitar Rp 1.997 triliun. Angka itu meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Sebanyak 768 juta orang di China menggunakan aplikasi pembayaran untuk mengirim hadiah uang Tahun Baru kepada teman dan keluarga.

Sementara itu, 386 juta orang melakukan perjalanan dalam sepekan libur Imlek, meningkat 12 persen dari tahun lalu.

Baca juga : Kereta Peluru Ubah Tradisi Mudik Warga China Saat Imlek

Meskipun tradisi Imlek memungkinkan mereka untuk mengunjungi kampung halaman, namun kenaikan pendapatan di kalangan kelas menengah telah menorehkan tren baru yaitu liburan ke kota lain dan luar negeri.

"Kami menghabiskan liburan di Disneyland Sanghai," kata seorang warga Provinsi Anhui.

Rekor baru tercatat di mana 6,5 juta penduduk diperkirakan liburan ke luar negeri.

Seorang perempuan muda di Shanghai memutuskan untuk berlibur ke Jepang untuk pertama kalinya pada pekan ini.

Perjalanan ke Jepang mengharuskannya mengeluarkan biaya sekitar 15.000 yuan atau Rp 32,3 juta.

"Saya ingin pergi ke kota-kota besar, termasuk mengunjungi sumber air panas alami," ucapnya.

Baca juga : Ucapan Imlek Pakai Gambar Ayam, Pemerintah Malaysia Minta Maaf

Sementara itu, kementerian keamanan publik China pada Rabu (21/2/2018) melaporkan, situasi mudik pada liburan Imlek berlangsung aman dan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Jumlah kecelakaan lalu lintas menurun, namun sebanyak tiga petugas polisi meninggal saat menjalankan tugas.

Imlek merupakan perayaan terpenting dalam kalender China. Polisi harus menghadapi tekanan tinggi untuk mengamanankan perjalanan mudik, di mana masih banyak penduduk yang memilih menggunakan mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com