ANKARA, KOMPAS.com - Pasukan Turki menembaki pasukan pro-pemerintah Suriah yang mencoba membantu milisi Kurdi untuk membendung invasi Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut, iring-iringan pasukan pro-Assad itu sebagai rombongan teroris yang bertindak sendiri.
Erdogan menambahkan, tembakan artileri pasukan Turki berhasil memaksa konvoi militer itu berbalik arah.
"Sayangnya, organisasi teror ini mengambil langkah yang salah dengan keputusan yang mereka ambil. Tak mungkin kami membiarkan mereka. Dan mereka akan membayar dengan mahal," ujar Erdogan.
Baca juga : AS Desak Turki Kembali Fokus Perangi ISIS, Bukan Milisi Kurdi
Sebelumnya televisi Suriah menayangkan iring-iringan tentara melintasi pos pemeriksaan dengan lambang milisi Kurdi.
Saat melintasi pos pemeriksaan itu untuk menuju Afrin, sebagian anggota rombongan meneriakkan slogan "satu Suriah, satu Suriah".
Invasi militer Ankara ke wilayah utara Suriah ini sudah berlangsung sebulan dan ditujukan untuk menghancurkan milisi Kurdi YPG.
Pemerintah Ankara melihat YPG sebagai potensi ancaman dari seberang perbatasan terhadap keamanan dalam negeri Turki.
Milisi YPG menyambut kedatangan pasukan pro-pemerintah Suriah, yang termasuk di dalamnya milisi-milisi pro-Assad tetapi bukan anggota militer Suriah.
YPG mengatakan, pasukan tersebut kini sudah dikerahkan ke garis depan yang berhadapan dengan perbatasan Turki.
Namun, YPG tidak menyebutkan kesepakatan yang dicapai para petinggi Kurdi dengan Presiden Assad pada Minggu (18/2/2018) untuk mengirimkan AD Suriah ke kota Afrin.
Baca juga : Ketika Warga Sipil Kurdi Suriah di Afrin Ikut Berperang Melawan Turki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.