Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"DPR Florida Tidak Peduli dengan Kami"

Kompas.com - 21/02/2018, 18:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

TALLAHASSEE, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Negara Bagian Florida memutuskan menolak pengajuan mosi yang melarang peredaran senjata tipe semi-otomatis, atau mempunyai magasin besar.

Sejak penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas pekan lalu (14/2/2018), muncul desakan agar adanya aturan yang melarang kepemilikan senjata.

Namun, beberapa kalangan yang kontra menyebut pelarangan itu bakal melanggar Amandemen Kedua Konstitusi Amerika Serikat (AS).

Dalam amandemen tersebut, warga negara dijamin hak-nya untuk membawa senjata sebagai alat perlindungan diri.

Sebagaimana diberitakan CNN, dalam voting yang dilakukan Selasa (20/2/2018), DPR Florida memutuskan menolak mosi pelarangan dengan perbandingan suara 36-71.

Baca juga : Perempuan yang Menampung Pelaku Penembakan Florida Inginkan Warisannya

Keputusan tersebut langsung memantik kekecewaan dari siswa SMA Marjory yang menunggu di dalam gedung dewan.

"Ini tidak bisa diterima. Keputusan itu menunjukkan mereka tidak peduli dengan kami," kecam siswa bernama Spencer Blum.

Sheryl Acquaroli, murid lain menambahkan sambil menangis, dia sangat putus asa karena anggota dewan Florida memutuskan untuk menyatakan TIDAK.

"Jika insiden seperti di sekolah kami kembali terjadi, itu salah mereka," kecam Acquaroli kepada Anderson Cooper 360 via CNN.

Selain menuai kekecewaan dari para murid, sejumlah anggota DPR Florida juga menyuarakan rasa frustrasinya.

Salah satunya adalah Carlos Guillermo Smith dari Orlando. Dia menyebut dewan hanya mengesahkan resolusi pornografi sebagai ancaman kesehatan publik.

"Tidak ada yang mempertimbangkan senjata sebagai ancaman kesehatan publik," kecam Smith di media sosial.

Selain itu, Smith menuding anggota Partai Republik asal Hillsborough County, Ross Spano, sengaja memblokir aturan yang melarang senjata api.

Sementara itu, Gubernur Rick Scott mengaku bakal menyiapkan proposal untuk menjamin keselamatan siswa seluruh sekolah di Florida Jumat (23/2/2018).

"Tujuan utama saya adalah memastikan para orangtua lega anaknya bisa selamat ketika bersekolah," kata Scott.

Penembakan di SMA Marjory, yang menewaskan 17 orang dan melukai 15 murid lainnya, masuk ke dalam 10 besar penembakan massal paling mematikan di AS.

Insiden itu juga menjadi penembakan massal di sekolah terbesar kedua setelah SD Sandy Hook di Newton pada 2012 yang menewaskan 20 anak berusia enam tahun.

Baca juga : Pasca-penembakan Massal, Florida Perketat Usia Kepemilikan Senjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com