Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2018, 22:53 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia melalui Kementerian Luar Negeri, pada Selasa (20/2/2018) menyebut puluhan warga negaranya turut menjadi korban luka akibat serangan yang dilancarkan terhadap Suriah pada bulan ini.

Meski demikian Rusia tidak mengungkapkan aktivitas yang dilakukan warga negaranya di tengah meningkatnya laporan akan keterlibatan tentara bayaran di negara yang sedang menjadi medan pertempuran tersebut.

Koalisi yang dipimpin Amerika Serikat, melancarkan serangan pada 7 Februari lalu, menyasar formasi yang menyerang posisi Tentara Demokratik Suriah (SDF) di wilayah timur sungai Efrat. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan setidaknya 100 orang.

Baca juga: Serangan Udara Rusia Hantam Tujuh Rumah Sakit di Suriah

Banyak tentara bayaran asal Rusia yang dilaporkan terbunuh dalam serangan menurut keluarga dan juga kelompok paramiliter. Data tersebut diperkuat pula dengan organisasi yang merilis daftar korban.

Menteri Luar Negeri Rusia, melalui pernyataannya, menyampaikan, selain korban tewas juga ada puluhan korban luka akibat serangan.

"Ada banyak warga negara Rusia di Suriah dengan berbagai tujuan dan kepentingan. Dan bukan menjadi hak kementerian luar negeri untuk memeriksa keabsahan tujuan mereka," tulis pernyataan tersebut dilansir AFP.

Kementerian mengklaim telah membantu warga Rusia yang terluka pulang ke rumah dan mengantar mereka mendapatkan perawatan medis. Namun kementerian juga membantah adanya keterlibatan militer Rusia.

Baca juga: Diduga Mata-mata Rusia, Tiga Pria Ditahan di Lithuania

Pejabat Rusia turut dengan tegas menolak mengakui adanya tentara bayaran mereka di Suriah, meski ada bukti yang melaporkan mereka berperang secara aktif demi kepentingan pemerintah Suriah.

Kremlin sedang mengkaji ulang sebuah undang-undang yang akan membuat perusahaan militer swasta legal untuk memperjelas status tentara bayaran mereka yang terlibat dalam konflik di luar negeri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com