KOMPAS.com - Setelah beroperasi selama 22 tahun, pada 20 Februari 1976, Pakta Pertahanan Asia Tenggara (SEATO) menggelar latihan bersama terakhir dan akhirnya dibubarkan.
Sebelum dibubarkan SEATO adalah bagian dari kebijakan Perang Dingin Amerika Serikat di Asia.
Namun, pecahnya Perang Vietnam menghancurkan ikatan dan memunculkan pertanyaan soal manfaat pakta ini.
SEATO dibentuk pada 8 September 1954 dalam sebuah konferensi yang disponsori Menlu AS John Foster Dulles.
Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Marinir AS Mendarat di Pulau Iwo Jima
Saat itu delapan negara yaitu Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Australia, Selandia Baru, Filipina, Thailand, dan Pakistan bergabung dalam pakta pertahanan itu.
Pakta ini dibentuk sebagai bentuk dari upaya bersama mencegah penyebaran paham komunisme di Asia Tenggara.
Saat itu, gelombang penyebaran komunis mencapai tahap "mengkhawatirkan" di Asia Tenggara. Terutama di negeri bekas jajahan Perancis, Vietnam.
Sebuah revolusi yang dipimpin seorang komunis Ho Chi Minh menghasilkan kesepakatan penarikan mundur pasukan Perancis dari Vietnam pada 1954.
Sebagai imbalan atas mundurnya Perancis, untuk sementara Vietnam dibagi dua dengan wilayah utara dimpimpin Ho Chi Minh.
Pembagian sementara itu menunggu digelarnya pemilihan nasional yang akan menentukan presiden dan sekaligus unifikasi Vietnam.
Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Kosovo Deklarasikan Kemerdekaan
Amerika Serikat yang yakin bahwa Ho Chi Minh adalah sekadar pion dari jaringan komunis internasional bereaksi dengan mendirikan SEATO demi melindungi Vietnam Selatan, yang bahkan secara teknis bukan negara independen.
Saat Amerika Serikat benar-benar terlibat dalam Perang Vietnam sejak 1965, negeri itu kemudian memanggil sekutunya di SEATO untuk membantu.
Hanya Australia, Selandia Baru, Filipina, dan Thailand yang merespon dengan mengirimkan beberapa ribu tentara dan bantuan lainnya.
Sementara meski kerap melempar retorika anti-komunis Perancis dan Inggris tak ingin terlibat dalam perang di Asia dan Pakistan hanya menginginkan bantuan militer yang dijanjikan sebagai anggota SEATO.
Kondisi ini semakin memastikan bahwa SEATO benar-benar dikendalikan Amerika Serikat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.