Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2018, 12:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Berbagai kasus penembakan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) membuat perlunya aturan untuk mengetatkan pembelian senjata.

Salah satunya dengan mengecek latar belakang, termasuk catatan kriminal, calon pembeli senjata.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Sekretaris Gedung Putih Sarah Sanders, seperti dikutip kantor berita AFP Senin (19/2/2018).

Komentar Sanders diucapkan setelah terjadi penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas, Florida, Rabu pekan lalu (14/2/2018).

Baca juga : Tertembak 5 Kali Demi Teman, Murid di Florida Jadi Pahlawan

Penembakan yang dilakukan mantan siswa di sana, Nikolas Cruz, menewaskan 17 orang, dan melukai 15 lainnya.

Sanders berkata, Presiden Donald Trump mendukung jika dilakukan revisi dalam legislasi tentang pembelian senjata.

"Sementara diskusi berlangsung dan revisi tengah dipertimbangkan, presiden sangat mendukung usaha untuk meningkatkan pemeriksaan latar belakang," kata Sanders.

Revisi itu pertama kali didengungkan oleh Senator asal Partai Republik Joh Cornyn, dan Senator Demokrat Chris Murphy.

Revisi tersebut mulai diperkenalkan sejak insiden penembakan massal di Gereja First Baptist di Sutherland Springs 5 November 2017.

Pelaku yang merupakan pecatan tentara Angkatan Udara, Devin Patrick Kelley, menewaskan 26 orang jemaat First Baptist.

AFP mewartakan, terdapat indikasi aturan mengenai pemeriksaan latar belakang calon pembeli senjata bakal menuai kesuksesan.

Revisi undang-undang tersebut mendapat dukungan antara lain dari Asosiasi Senjata Nasional (NRA).

Sejak awal, organisasi perlindungan hak kepemilikan senjata itu menginginkan adanya penyertaan pemeriksaan.

"Ini adalah langkah nyata dari orang-orang yang tidak saling memihak," demikian pernyataan dari Koalisi untuk Menghentikan Kekerasan Bersenjata kepada majalah The Atlantic via AFP.

Namun, revisi tersebut tidak mencantumkan isu yang lebih tinggi. Yakni Amandemen Kedua yang mengizinkan adanya kepemilikan senjata.

Baca juga : Ketika Tweet Trump Pancing Amarah Korban Penembakan Massal Florida

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com