Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2018, 14:08 WIB
|

Kondisi perekonomian yang amat buruk ini membuat Firas (37) menyingkirkan pikiran untuk menikah.

"Biaya hidup yang melonjak dan faktor ekonomi lainnya membuat menikah menjadi sebuah hal yang mustahil," ujar pria yang bekerja di toko reparasi mesin cuci di Damaskus.

Apalagi, peluru mortar yang dilepaskan pemberontak beberapa kali mendarat di luar tokonya sehingga membahayakan dirinya dan para pelanggan.

"Saya tak bisa merencanakan masa depan. Saya hanya menjalani hidup dari hari ke hari. Hanya Tuhan yang tahu apakah saya masih hidup besok," kata Firas.

Baca juga: PBB: 9,3 Juta Warga Suriah Butuh Bantuan

"Mereka yang menikah dalam kondisi saat ini sudah gila. Saya tak bisa menjamin keselamatan diri sendiri, jadi bagaimana saya bisa menjaga istri dan anak saya kelak?" tanyanya.

Di distrik lain, tak jauh dari lokasi toko tempat Firas bekerja, seorang mahasiwa musik Munzer Kallas menggantung kalender besar di dinding kamar tidurnya.

Pada kalender itu beberapa tanggal ditandai lingkaran tebal berwarna merah. Lingkaran merah itu menandati batas akhir jawaban beasiswa untuk belajar di luar negeri.

"Saya tak berpikir untuk menikah sama sekali. Pernikahan butuh stabilitas dan saya ingin menyusul kakak saya ke Jerman," ujar Kallas (26).

"Saya lebih baik mencari tiket pesawat ketimbang mencari calon istri," tambahnya.

Baca juga: UNHCR: 2 Juta Warga Suriah Berstatus Pengungsi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com