Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Marinir AS Mendarat di Pulau Iwo Jima

Kompas.com - 19/02/2018, 12:57 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Pada 19 Februari 1945, militer Amerika Serikat memulai "Operation Detachment" untuk menginvasi Pulau Iwo Jima, Jepang.

Iwo Jima adalah sebuah pulau gersang yang dijaga ketat artileri berat dan ribuan prajurit Jepang.
 
Namun, bagi AS pulai ini penting untuk membangun pangkalan udara dalam upaya menyerang wilayah utama Jepang yang hanya berjarak sekitar 1.000 kilometer dari pulau itu.

Saat itu, pangkalan udara terdekat milik AS adalah di Pulau Saipan yang berjarak 1.100 kilometer di sebelah selatan Iwo Jima.

Baca juga : Diduga Ada Salah Identifikasi, AS Selidiki Foto Iwo Jima

Invasi darat ke Iwo Jima sudah dimulai pada Februari 1944 ketika pesawat pengebom B-24 dan B-25 membombardir pulai seluas 8 kilometer persegi itu selama 74 hari.

Ini merupaka n pengeboman pra-invasi terlama yang dilakukan AS karena pulau itu tak hanya dipertahankan 21.000 tentara Jepang tetapi juga memiliki pertahanan bawah tanah dan jaringan gua.

Tak lama sebelum invasi darat dilakukan, militer AS mengirim pasukan katak ke pesisir Iwo Jima.

Saat pertahanan Jepang menembaki pasukan katak itu, maka Amerika bisa mengetahui posisi sejumlah senjata rahasia Jepang.

Pada 19 Februari 1945, pendaratan amfibi dua divisi marinir AS dimulai. Dan di akhir bulan divisi ketiga dikirim menuju ke Pulau Iwo Jima.

Pasukan Jepang yang mempertahankan Iwo Jima berlindung dengan amat efektif di berbagai gua di pulau itu sehingga pengeboman dari udara dan laut sama sekali tak mengurangi kekuatan tempur mereka.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Gelombang Pertama Pasukan AS Tiba di Vietnam

Alhasil, pasukan marinir AS mendapatkan perlawanan keras dan brutal dari pasukan Jepang. Butuh waktu hampir satu bulan sebelum AS menyatakan sepenuhnya bisa menduduki Iwo Jima.

Terbukti di malam pertama pertempuran, 550 prajurit marinir AS tewas dan lebih dari 1.800 orang terluka.

Pertempuran terberat adalah di lokasi yang disebut tentara AS sebagai "Bukit Penggiling Daging" di sisi utara pulau dan Gunung Suribachi di sisi selatan.

Pertempuran memperebutkan Gunung Suribachi menghasilkan sebuah foto ikonik karya fotografer Associated Press, Joe Roshental yang hingga kini dianggap sebagai foto paling dikenang dalam Perang Pasifik.

Pertempuran di Gunung Suribachi menghabiskan waktu selama empat hari sebelum marinir AS bisa mengibarkan bendera "stars and stripes" di puncak gunung berapi itu.

Saat pertempuran Iwo Jima berakhir pada 26 Maret 1945, setidaknya sekitar 18.000 tentara Jepang tewas akibat baku tembak atau bunuh diri. Hanya 230 tentara Jepang yang bisa ditangkap hidup-hidup.

Beberapa personel militer Jepang bersembunyi di berbagai gua yang banyak terdapat di pulau itu, misalnya Yamakage Kufuku dan Matsudo Linsoki bersembunyi selama empat tahun dan baru menyerah pada 6 Januari 1949.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Amerika Serikat Menginvasi Grenada

Meski meraih kemenangan, pertempuran selama 36 hari itu mengakibatkan kerugian besar bagi militer AS. Dari 26.000 korban, sebanyak 6.800 orang personel militer tewas.

Selain itu, Amerika Serikat juga kehilangan kapal induk USS Bismarck Sea yang menjadi kapal induk terakhir AS yang tenggelam dalam masa Perang Pasifik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com