"Apa itu masuk akal? Orang-orang meninggal dunia setiap hari," serunya.
Respons Trump
Melalui media sosial, Trump merilis cuitan berisi tuduhan kepada Partai Demokrat yang tidak mengubah undang-undang senjata, ketika menguasai DPR dan Senat pada masa pemerintahan Obama.
"Karena mereka tidak mau dan kini mereka hanya bisa omong," tulisnya.
Just like they don’t want to solve the DACA problem, why didn’t the Democrats pass gun control legislation when they had both the House & Senate during the Obama Administration. Because they didn’t want to, and now they just talk!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 17 Februari 2018
Pandangan Trump soal senjata api berubah seiring waktu. Dalam beberapa tahun terakhir, dia bertekad membela Amandemen Kedua pada Konstitusi AS yang melindungi hak rakyat untuk menyimpan dan membawa senjata api.
Tahun lalu, pada konvensi NRA, dia menegaskan tidak akan pernah melanggar hak tersebut.
"Serangan selama delapan tahun terhadap Amandemen Kedua telah berakhir," ujarnya.
Baca juga : Kasus di Florida Masuk 10 Besar Penembakan Massal Paling Mematikan
Sebelumnya, 17 orang tewas dalam penembakan massal di sebuah sekolah di Parkland, Florida, AS, Rabu (14/2/2018).
Tersangka merupakan bekas siswa yang dikeluarkan. Pelaku bernama Nikolaus Cruz (19) yang ditahan tanpa perlawanan sekitar satu jam setelah meninggalkan sekolah itu,.
Insiden tersebut menjadi salah satu penembakan sekolah di AS yang memakan paling banyak korban, sejak penembakan di sebuah sekolah di Connecticut pada 2012 yang menewaskan 20 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.