Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trio Pengebom Bunuh Diri Serang Pasar Ikan di Nigeria, 20 Tewas

Kompas.com - 18/02/2018, 12:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

MAIDUGURI, KOMPAS.com - Aksi peledakan bom oleh trio pengebom bunuh diri menewaskan sedikitnya 20 orang di pasar ikan yang ramai di Konduga, Nigeria, Jumat malam (18/2/2018).

Ledakan bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat.

Rumah sakit menyatakan dua pasien terluka tak dapat bertahan, kemudian meninggal. Sementara itu, sekitar 70 orang mengalami luka-luka.

Gulf News melaporkan seluruh pelaku bom bunuh diri diyakini berjenis kelamin perempuan. Kelompok Boko Haram dituduh menjadi pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Namun, Babakura Kolo dan Musa Ari dari Satuan Tugas Gabungan Sipil (CJTF) yang membantu militer Nigeria melawan kelompok pemberontak memberikan keterangan yang berbeda.

Baca juga : Bom Bunuh Diri Meledak di Masjid Nigeria, 14 Tewas

Mereka menyatakan semua pelaku bom bunuh diri merupakan laki-laki.

"Dua pengebom menyerang pasar ikan Tashan Kifi. Kemudian, empat menit setelahnya, pengembom ketiga menyerang," kata Kolo, seperti dilansir dari AFP.

"Para korban termasuk warga sipil dan seorang tentara," tambahnya.

Tashan Kifi, selain berfungsi sebagai pasar informal, area ini juga memiliki restoran dan menjadi tempat untuk nongkrong.

"Boko Haram telah menargetkan Konduga beberapa kali," ucap Ari.

Belum ada komentar langsung dari militer atau polisi di negara bagian Borno terkait identitas pelaku serangan bom.

Baca juga : Serangan Bom Bunuh Diri di Nigeria Tewaskan 17 Orang

Sebelumnya, dua pengebom bunuh diri perempuan menyerang sebuah desa dekat Konduga pada bulan lalu.

Puluhan anggota Boko Haram juga telah menghadapi persidangan rahasia dan dijatuhi hukuman.

Salah satu operasi kelompok tersebut yang paling terkenal adalah penculikan leboh dari 270 anak perempuan dari sebuah sekolah, di kota Chibok, pada 2014.

Sekitar 20.000 orang telah terbunuh dan lebih dari 2,6 juta lainnya kehilangan tempat tinggal sejak pemberontakan Boko Haram pada 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com