Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kosovo Deklarasikan Kemerdekaan

Kompas.com - 17/02/2018, 22:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PRISTINA, KOMPAS.com - Pada Sabtu ini (17/2/2018), warga Kosovo memperingati momen bersejarah, satu dekade kemerdekaan mereka.

Deklarasi sebagai negara berdaulat tersebut dibacakan oleh Perdana Menteri Hashim. ""Mulai hari ini dan selanjutnya, Kosovo bangga, independen dan merdeka," katanya saat itu.

Kosovo, negara berdaulat termuda kedua di dunia setelah Sudan Selatan, berisi dua juta jiwa penduduk, dengan mayoritas berasal dari etnis Albania. Sementara 10 persen berasal dari Serbia.

Sebelum merdeka, pada 10 Juni 1999, Dewan Keamanan PBB menerbitkan Resolusi 1244 yang berisi pernyataan Kosovo merupakan wilayah yang dikontrol PBB.

Baca juga : Karena Alasan Ini, PM Kosovo Ditolak Masuk AS

Hal itu terjadi setelah pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan pengeboman untuk memukul mundur tentara Serbia.

NATO melakukan operasi udara setelah terjadi konflik bersenjata antara Yugoslavia dengan pemberontak Kosovo.

Sebabnya, pemerintah Yugoslavia membatalkan status otonomi Kosovo, dan melarang radio, televisi, serta surat kabar menggunakan bahasa Albania.

Puncaknya adalah Pembantaian Racak pada Januari 1999, di mana 45 warga etnis Albania dieksekusi, yang memaksa NATO turun tangan.

NATO memutuskan, konflik hanya bisa diredakan dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memaksa kedua pihak mencari solusi damai.

NATO meminta PBB untuk mengizinkan intervensi militer demi mengakhiri persekusi yang diderita warga Albania dari tentara Yugslavia serta polisi dan paramiliter Serbia.

Kemerdekaan Kosovo mendapat pengakuan dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Italia, dan Turki.

Adapun negara yang memutuskan tidak mengakui Kosovo adalah Rusia, China, Serbia, Rumania, Spanyol, Slovakia, dan Siprus.

Baca juga : Politisi Serbia-Kosovo Tewas Ditembak di Depan Kantornya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com