Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2018, 13:16 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu tokoh dunia paling kontroversial adalah Fidel Castro yang memimpin Revolusi Kuba menumbangkan diktator Fulgencio Batista.

Dan pada 16 Februari 1959, setelah sukses menggulingkan sang diktator dan memaksanya mengasingkan diri, Castro dilantik menjadi PM Kuba.

Castro lahir pada 13 Agustus 1926 di provinsi Oriente, wilayah timur Kuba. Dia adalah putra seorang imigran asal Spanyol yang menjadi kaya setelah membangun jaringan kereta api untuk mengangkut tebu.

Castro mulai terlibat dalam politik saat menjadi mahasiswa pada 1947. Saat itu dia ambil bagian dalam pemberontakan gagal para pelarian Dominika untuk menggulingkan diktator Rafael Trujillo.

Baca juga : Cerita Fidel Castro yang Ngakak Dengar Lelucon Gus Dur

Setahun kemudian, Castro terlibat dalam kerusuhan warga di Bogota Kolombia. Masa ini adalah waktu yang membentuk pandangan politik anti-Amerikanya meski saat itu Castro belum menjadi seorang Marxis.

Pada 1951, Castro mencoba peruntungan untuk menjadi anggota DPR Kuba dari kelompok reformis Partai Ortodoxo.

Sayangnya, pemilu batal digelar karena Jenderal Fulgencio Batista merebut kekuasaan dalam kudeta tak berdarah.

Batista memerintah dengan keras memicu kemunculan berbagai kelompok yang menentang kediktatoran sang jenderal.

Pada 26 Juli 1953, Castro memimpin 160 orang pemberontak menyereng barak militer terbesar kedua Kuba di kota Santiago de Cuba.

Castro berharap dia dan kelompoknya mampu merebut senjata dalam jumlah signifikan  dan mengumumkan revolusinya lewat radio setempat.

Namun, barak itu dijaga ketat dan dipertahankan dengan baik oleh tentara loyalis Batitsta. Alhasil, seperuh anak buah Castro tewas atau tertangkap.

Castro akhirnya ditangkap dan diadili dengan dakwaan melakukan konspirasi untuk menggulingkan pemerintah Kuba.

Baca juga : Abu Jasad Fidel Castro Dimakamkan, Era Baru Kuba Dimulai

Dalam proses pengadilannya, Castro mengatakan, dia dan anak buahnya berjuang untuk memulihkan demokrasi di Kuba.

Sayangnya argumen Castro itu tak digubris pengadilan dan dia dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com