UPPSALA, KOMPAS.com - Seorang gelandangan ditangkap oleh polisi di sebuah kota di Swedia setelah mengancam pejalan kaki yang menolak memberikannya uang.
The Times via Daily Mirror melaporkan Kamis (15/2/2018), detektif di Uppsala dipanggil ketika ada warga yang mengeluh soal gelandangan tersebut.
Gelandangan itu biasanya meminta uang kepada para pejalan kaki dengan dalih ongkos bus ke daerah asalnya.
Ketika gelandangan yang tidak disebutkan identitasnya itu digeledah, polisi menemukan banyak sekali uang di pakaiannya.
Baca juga : Kota di Inggris Ini Pasang Pembatas Anti-gelandangan di Bangku
Mereka menemukan pecahan terbesar uang Swedia, 1.000 krona, sebanyak 6.000 lembar.
Kepala Kepolisian Uppsala, Jale Poljarevius berujar, total uang itu berjumlah enam juta krona, atau sekitar Rp 10,2 miliar.
"Jujur saja, saya belum pernah melihat ada orang yang bisa membawa uang sebanyak itu," kata Poljarevius.
Dia melanjutkan, gelandangan tersebut kemudian ditahan, dan dituding melakukan pencucian uang karena membawa uang tunai sebanyak itu.
Adapun juru bicara polisi Uppsala menyatakan dilansir dari The Sun, gelandangan itu mengaku hanya berusaha mendapatkan uang sebanyak mungkin untuk membeli tiket bus.
Gelandangan berumur 55 tahun itu berkata, rumahnya berada di sebelah barat Uppsala. Namun, yang membuat penyidik tidak percaya, bus di sana tidak menerima uang tunai.
"Kami masih mencari tahu apakah uang itu didapat dari hasil meminta-minta, ataukah menang lotere," ujar juru bicara tersebut.
Baca juga : Tidur di Jalanan, Gelandangan di Frankfurt Bakal Kena Denda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.