Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17.000 Buku Pelajaran di Bahrain Dicetak Ulang Gara-gara "Teluk Persia"

Kompas.com - 14/02/2018, 17:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Arab News

DUBAI, KOMPAS.com - Pemerintah Bahrain memerintahkan kementerian pendidikan untuk menarik dan mencetak ulang belasan ribu buku pelajaran bahasa Inggris karena memuat penamaan "Teluk Persia" untuk wilayah perairan yang mengelilingi negara tersebut.


Dilaporkan kantor berita BNA, Bahrain dan negara-negara Arab sekutu AS lain menganggap penggunaan nama Teluk Persia seperti dalam 17.000 buku pelajaran tersebut adalah hal yang tabu.

Melansir Arab News, istilah Teluk Persia lebih banyak digunakan oleh negara-negara Barat, sementara negara Arab sepakat menyebut jalur perdagangan minyak itu dengan nama Teluk Arab.

Baca juga: Ikuti Saudi dan Bahrain, Sudan Putus Hubungan dengan Iran

Negara-negara Teluk menuduh kepada masyarakat Iran non-Arab, atau yang sebelumnya dikenal dengan Persia, berusaha mendominasi wilayah tersebut.

Tuduhan tersebut telah berkali-kali dibantah Teheran dengan bersikeras tetap menyebut jalur perairan itu dengan Teluk Arab.

Kementerian Pendidikan Bahrain, usai menerima laporan buku cetak tersebut, telah menugaskan yayasan luar negeri yang tak disebut namanya, untuk mencetak ulang buku-buku untuk siswa kelas III itu.

Kementerian juga menekankan agar buku pelajaran itu memuat materi yang "benar" termasuk memasukkan peta Teluk Arab.

"Ketidaksesuaian informasi itu diketahui saat dilakukannya pembagian buku teks kepada siswa. Kini yayasan diwajibkan untuk mencetak ulang 17.000 eksemplar buku tesk itu dengan koreksi," kata pejabat kementerian dikutip BNA.

Baca juga: Iran Kirim Kapal Perangnya ke Perairan Teluk Aden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Arab News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com