Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Galileo Galilei Diadili Gereja Katolik

Kompas.com - 13/02/2018, 13:19 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Di masa modern, Bumi berputar mengelilingi matahari adalah sebuah fakta yang dipercayai hampir semua orang.

Namun, di abad pertengahan, memercayai Bumi mengitari matahari bisa mengundang masalah karena bertentangan dengan doktrin agama.

Itulah yang menimpa filsuf, astronom, dan pakar matematika asal Italia, Galileo Galilei yang pada 13 Februari 1633 yang diadili karena dianggap bidah.

Galileo tiba di Roma untuk menghadapi dakwaan melakukan perbuatan bidah karena mendukung Copernicus yang menyatakan Bumi mengitari Matahari.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Nicolaus Copernicus Meninggal Dunia

Galileo harus menjalani inkuisisi yang digelar Gereja Katolik dan pada April 1633 bersedia mengaku bersalah untuk mendapatkan hukuman yang lebih ringan.

Galileo akhirnya dijatuhi hukuman tahanan rumah oleh Paus Urban VIII. Dia kemudian menghabiskan sisa hidupnya di vila miliknya di Arcetri dekat Florence sebelum meninggal dunia pada 8 Januari 1642.

Galileo, putra seorang musisi, lahir pada 15 Februari 1564 di Pisa, Italia. Di kota itu juga Galileo masuk universitas untuk belajar ilmu kedokteran.

Namun, dia kemudian berubah haluan lalu memilih untuk mendalami filsafat dan matematika.

Pada 1589, Galileo menjadi profesor di Universitas Pisa selama beberapa tahun. Saat itulah dia membuktikan bahwa kecepatan jatuh sebuah benda tidak dipengaruhi berat benda itu, seperti yang diyakini Aristoteles.

Menurut sejumlah laporan, Galileo melakukan penelitian dengan menjatuhkan benda berbagai ukuran dari Menara Pisa.

Selanjutnya, pada 1592-1630, Galileo bekerja sebagai guru besar matematika di Universitas Padua. Di sana dia mengembangkan teleskop yang membuat dia bisa mengamati pegunungan dan kawah-kawah di Bulan.

Dengan teleskop itu, Galileo juga sudah bisa mengamati keempat satelit terbesar Jupiter dan fase evolusi planet raksasa itu.

Baca juga : Terlibat Saat Genosida Tutsi di Rwanda, Gereja Katolik Memohon Maaf

Galileo juga sudah menyimpulkan bahwa galaksi Bima Sakti terdiri atas jutaan bintang.

Setelah mempublikasikan hasil risetnya pada 1610, Galileo mendapatkan banyak pujian dan ditunjuk sebagai guru besar matematika di kota Florence.

Berbagai riset yang dilakukannya membuat Galileo menjadi penasihat bagi penelitian yang dilakukan astronom Polandia, Nicolaus Copernicus (1473-1573).

Namun, hasil penelitian Copernicus menunjukkan bahwa Matahari menjadi pusat dari alam semesta.

Kesimpulan ini bertentangan dengan keyakinan Gereja Katolik yang meyakini Bumi sebagai pusat alam semesta.

Sebagai ilmuwan Galileo mendukung fakta penelitian Copernicus. Alhasil dia kemudian ditangkap dan dibawa ke Roma untuk menjalani inkuisisi, sistem pengadilan yang dibuat Vatikan pada 1542 untuk menegakkan hukum gereja.

Baca juga : Paus: Gereja Katolik Seharusnya Minta Maaf kepada Kaum Gay

Beberapa hal yang dilakukan Gereja Katolik saat itu adalah melarang berbagai buku yang dianggap bertentangan dengan ajaran gereja.

Pada 22 Juni 1633, sidang Inkuisisi akhirnya menjatuhkan keputusannya terhadap Galileo. Keputusan itu dibagi dalam tiga bagian utama.

1. Galileo telah melakukan bidah karena meyakini Matahari tidak bergerak dan menjadi pusat alam semesta serta Bumi bukan pusat alam semesta dan justru mengitari Matahari.

Gereja Katolik memerintahkan Galileo untuk "mengharamkan, mengutuk, dan membenci" teori tersebut.

2. Galileo dijatuhi hukuman penjara dan dia kemudian menjalani status tahanan rumah seumur hidup.

3. Buku karya Galileo "Dialogue Concerning the Two Chief World Systems" yang menentang teori geosentris dilarang dan pengadilan juga melarang publikasi hasil karya Galileo termasuk yang akan ditulisnya di masa depan.

Setelah menjalani hukuman tahanan rumah, Galileo tetap menerima tamu hingga saat dia jatuh sakit dan meninggal dunia pada 8 Januari 1642 dalam usia 77 tahun.

Pada 31 Oktober 1992, Paus Yohanes Paulus II menyatakan penyesalan terkait tindakan yang dilakukan Gereja Katolik terhadap Galileo.

Paus Yohanes Paulus II akhirnya mengumumkan bahwa Gereja Katolik telah melakukan kesalahan saat menghakimi pandangan keilmuan Galileo.

Baca juga : Di Bolivia, Paus Minta Maaf atas Kejahatan Masa Lalu Gereja Katolik

Pada Maret 2008, Ketua Akademi Sains Kepausan, Nicola Cabibbo, mengumumkan rencana pendirian patung Galileo di Vatikan sebagai wujud penghormatan kepada sang ilmuwan.

Pada Desember 2008, Paus Benediktus XVI memuji kontribusi Galileo untuk ilmu astronomi, namun sebulan kemudian Vatikan mengumumkan membatalkan rencana pendirian patung Galileo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com