BEIJING, KOMPAS.com - Liburan Tahun Baru Imlek akan menyedot ratusan juta penduduk China terlibat dalam tradisi mudik.
Sebagian besar orang dari negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini akan pulang ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga.
Pabrik dan perkantoran di China tutup selama pekan liburan, sehingga menjadikannya sebagai migrasi manusia terbesar di Bumi.
Ada salah satu moda transportasi yang kini menjadi idola di China adalah kereta cepat. Hampir 400 juta penduduk China akan mudik dengan menggunakan kereta pada liburan Tahun Baru Imlek, yang juga dikenal dengan Festival Musim Semi.
Kereta peluru menjadi jawaban atas ketidaknyamanan dan kesukaran mudik yang selama ini dikeluhkan oleh warga.
Baca juga : Kereta Peluru China Tercepat di Dunia, Bagaimana Jepang dan AS?
Chen Gaozhi, seorang pengusaha yang tinggal di Xian, akan melakukan mudik pada pekan ini. Dia memilih untuk menempuh perjalanan dengan kereta peluru ke kampung halamannya di Sichuan.
"Saya selalu menggunakan pesawat untuk pulang ke rumah pada Tahun Baru Imlek selama 10 tahun terakhir," katanya.
Menurut pengakuannya, 70 hingga 80 persen penerbangan selalu mengalami penundaan.
"Pengalaman terburuk pada empat tahun lalu, ketika saya kembali ke Xian. Pesawat dijadwalkan terbang pukul 18.00, tapi tak kunjung lepas landas sampai tengah malam," katanya.
Terakhir kali Gaozhi naik kereta untuk liburan ketika dia masih kuliah. Setidaknya, butuh waktu perjalanan 16 jam dengan kereta api.
"Sekarang hanya butuh tiga jam untuk pulang ke rumah," ucapnya.
Baca juga : China Luncurkan Kereta Peluru Berkecepatan 400 Km Per Jam
Imlek kali ini diperkirakan akan menyedot 390 juta orang yang memanfaatkan kereta peluru sebagai pilihan moda transportasi dalam 40 hari, mulai dari Februari 2018.
Penggunaan kereta akan meningkat 8,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau hampir dua kali lipat dari 200 juta penumpang kereta pada 2010.
China telah memiliki jalur rel kereta peluru terpanjang di seluruh dunia. Dengan gelontoran dana sebesar 3,5 triliun yuan atau Rp 7.500 triliun, rel kereta akan bertambah 18 persen dalam dua tahun mendatang.