Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2018, 18:52 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Polisi anti-teror telah menahan 48 orang yang diduga tengah merencanakan aksi teror. Mereka diduga merupakan anggota kelompok teroris ISIS.

Dilaporkan media pemerintah, Sabtu (10/2/2018), penangkapan dilakukan di dua tempat. Sebanyak 31 orang ditangkap dalam penggerebekan di Istanbul. Para tersangka merupakan warga negara asing yang diyakini sedang merencanakan aksi teror.

Sementara 17 tersangka lainnya ditahan di Ankara atas tuduhan terkait dengan ISIS, juga diduga akan melakukan serangan. Demikian dilaporkan Anadolu tanpa merinci waktu dan di mana dilaksanakannya penggerebekan.

Baca juga: Turki Bebaskan Delapan Dokter dari Tuduhan Propaganda Teror

Serangkaian aksi teror telah terjadi di Turki pada tahun 2015 dan 2016, serta sekali terjadi pada 2017. Semua serangan teror diklaim dilakukan oleh kelompok teroris ISIS maupun militan Kurdi.

Dalam serangkaian aksi teror di Turki itu, tercatat korban tewas telah mencapai ratusan.

Serangan teror mematikan terakhir terjadi pada awal tahun 2017, tepat saat malam pergantian tahun di mana seorang pria bersenjata yang mengaku bagian dari ISIS menyerang sebuah klub elit di Istanbul dan menewaskan 39 orang.

Sejak saat itu, kepolisian Turki terus melakukan penggerebekan di seluruh penjuru negeri dan menggagalkan rencana teror ISIS.

Sebelumnya pada Rabu (7/2/2018), polisi anti-teror juga telah menangkap enam orang berkewarganegaraan Irak yang dicurigai sebagai anggota ISIS dalam penggerebekan yang dilakukan di provinsi Samsun.

Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul, pada Sabtu (10/2/2018) mengatakan, Turki telah kembali menahan maupun menghukum 1.354 tersangka ISIS.

Baca juga: Turki Diduga Rekrut Mantan Anggota ISIS untuk Perang di Suriah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com