Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Saya Tak Bersikap Bak Diktator, Filipina Tak Akan Maju"

Kompas.com - 09/02/2018, 17:13 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, jika dia tak memerintah dengan gaya diktator maka Filipina tak akan pernah maju.

Pernyataan ini disampaikan Duterte terkait aksi penentangan oposisi atas rencana Duterte mengubah konstitusi Filipina.

Menurut konstitusi Filipina, wewenang eksekutif, legislatif, dan yudkatif di tiap daerah dibatasi oleh kekuasaan pemerintah pusat.

Namun, Duterte berniat mengubah sistem ini menjadi sebuah sistem federal.

Baca juga : Mahkamah Internasional Selidiki Kebijakan Duterte Terkait Narkoba

"Jika Anda katakan saya diktator, maka saya memang diktator. Jika saya tak berlaku seperti diktator, tak akan ada yang terjadi di negeri ini," ujar Duterte saat berkunjung ke Kepulauan Visayan.

Pernyataan keras ini disampaikan Duterte dalam pertemuan dengan para mantan pemberontak komunis Filipina.

Duterte bersikukuh gaya kepemimpinannya diperlukan untuk mempertahankan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi negeri itu.

"Yang saya katakan ini benar. Jika saya tak bersikap seperti diktator, yang memang adalah gaya saya, tak ada kemajuan di negeri ini," kata Duterte.

"Saya harus bersikap seperti diktator. Selain itu, kalian memilih saya menjadi presiden. Mengapa kalian tak mengikuti saya yang bermimpi untuk memajukan kalian semua?" tambah Duterte.

Para pengkritik Duterte mengatakan, sang presiden memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang diktator. Apalagi dia kerap melontarkan pernyataan keras dan retorika terhadap lawan politik.

Dia juga dikritik karena mendeklarasikan undang-undang militer di Pulau Mindanao tahun lalu menyusul aksi kelompok militan di kota Marawi.

Baca juga : Presiden Duterte Perintahkan Buldoser Gilas Puluhan Mobil Mewah

Meski demikian, berulang kali Duterte menegaskan dia tak ingin menjadi seorang diktator dan meminta rakyat mencegahnyauntuk menjadi diktator.

Bahkan, Duterte pernah memerintahkan tentara dan polisi menembaknya jika dia memperpanjang sehari saja masa jabatannya yang berakhir pada 2022.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com