Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma Bakal Dilengserkan?

Kompas.com - 09/02/2018, 12:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

CAPE TOWN, KOMPAS.com - Partai berkuasa di Afrika Selatan dilaporkan tengah menetapkan momen untuk mengajukan mosi tidak percaya kepada Presiden Jacob Zuma.

Hal itu disampaikan oleh mantan wakil presiden, sekaligus petinggi Kongres Nasional Afrika (ANC), Baleka Mbete.

Dilansir Sky News Jumat (9/2/2018), rakyat Afrika Selatan dilaporkan tidak puas dengan kepemimpinan presiden ke-4 sejak berakhirnya era apartheid tersebut.

Selama delapan tahun kepemimpinannya, Zuma dituduh melakukan serangkaian tindak korupsi.

Pada 2009, Zuma dituduh melanggar konstitusi karena menggunakan uang negara untuk membangun rumahnya di Nkandla.

Baca Juga: Sudah 9 Kali, Presiden Afsel Jacob Zuma Lolos dari Mosi Tidak Percaya

Skandal yang dikenal dengan "Nkandlagate" itu dikabarkan menghabiskan dana hingga 16 juta dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 218,3 miliar.

Meski Zuma bersikeras pembangunan itu menggunakan dana pribadi, rakyat yang tidak puas mulai menggelar unjuk rasa untuk menuntut dia diturunkan.

News24 melaporkan Kamis (8/2/2018), ANC menggelar kaukus secara rahasia yang dipimpin oleh Presiden Cyril Ramaphosa.

Dalam kaukus tersebut, Ramaphosa bakal mendesak Zuma untuk segera meletakkan jabatannya pekan depan.

"Saya kira, isu ini bakal segera berlalu paling tidak Senin (12/2/2018)," ujar Mbete yang juga menjadi Juru Bicara Dewan Nasional Afrika Selatan tersebut.

Mbete melanjutkan, tidak tertutup kemungkinan jika Zuma bakal meminta kekebalan hukum, serta jaminan finansial jika setuju diturunkan.

Namun, dalam pertemuan ANC, Ramaphosa menegaskan bahwa permintaan itu sangat mungkin tidak bisa dipenuhi.

"Bukan kapasitas saya untuk memberikannya hal demikian (imunitas)," ujar seorang petinggi ANC anonim yang mengutip ucapan Ramaphosa.

Mbete menambahkan, kini ANC diburu waktu untuk secepatnya memutuskan apakah Zuma harus dilengserkan atau tidak.

Sebab, tahun depan, mereka bakal menggelar pesta demokrasi terbesar, yakni pemilihan presiden. "Saya bisa berkata bahwa saat ini kami tengah waspada," ucapnya.

Baca Juga: Presiden Afrika Selatan Terancam 783 Dakwaan Kasus Korupsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com