KOMPAS.com - Pada 9 Februari 1965, Presiden AS Lyndon B Johnson mengirimkan batalion misil Hawk Korps Marinir ke Da Nang, Vietnam untuk melindungi pangkalan militer AS di tempat itu.
Ini adalah pengiriman pertama pasukan tempur AS ke Vietnam Selatan dan menjadi tahapan baru keterlibatan AS dalam Perang Vietnam.
China dan Uni Soviet langsung mengancam akan melakukan intervensi jika AS terus membantu Vietnam Selatan.
Di Moskwa, sekitar 2.000 mahasiswa yang dipimpin para mahasiswa Vietnam dan China menyerang kedubes AS.
Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS Mengaku Kalah dalam Perang Vietnam
Di sisi lain, Inggris dan Australia mendukung langkah AS di Vietnam. Sementara Perancis menyerukan negosiasi.
Sejak awal 1950-an, AS telah mengirimkan penasihat militer ke kawasan yang dulu bernama Indochina Perancis itu.
Selain itu, sebagian besar ongkos perang Perancis di Vietnam juga berasal dari Amerika Serikat.
Keterlibatan AS di Vietnam terus meningkat pada 1960-an dan jumlah tentara AS di kawasan tersebut meningkat tiga kali lipat pda 1961-1962.
AS semakin dalam terlibat dalam perang menyusul insiden Teluk Tonkin pada 1964 saat sebuah kapal perusak AS terlibat bentrok dengan kapal perang Vietnam Utara.
Insiden ini menghasilkan Resolusi Teluk Tonkin yag memberi wewenang kepada presiden AS untuk meningkatkan kehadiran militer di Vietnam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.