MOSKWA, KOMPAS.com - Sebelum tewas meledakkan diri dengan granat, pilot Rusia yang ditembak jatuh oleh kelompok militan di Suriah sempat dapat perlindungan.
Hal itu diungkapkan oleh wingman (pendamping) Mayor Roman Filipov yang menolak dipublikasikan identitasnya tersebut.
Dalam wawancaranya dengan koran Krasnaya Zvezda via Russian Today Kamis (8/2/2018), sang pendamping bercerita mereka tengah melakukan patroli rutin di Provinsi Idlib.
Meski Idlib berstatus zona deeskalasi, Filipov dan pendampingnya melihat terjadi baku tembak di beberapa titik.
"Saya melihat ada seorang kombatan," kata si pendamping setelah melihat salah seorang milisi menembakkan sistem pertahanan udara portabel (MANPAD).
Sesaat berikutnya, rudal tersebut mengenai mesin kanan jet Sukhoi Su-25 yang dikemudikan Filipov.
Baca juga : Ledakkan Diri Saat Dikepung Militan, Pilot Rusia Raih Medali Tertinggi
Meski tertembak, Filipov dengan tenang memerintahkan pendampingnya untuk naik ke atas, dan bersembunyi di awan sembari meminta bantuan.
Namun, sang pendamping tersebut memutuskan untuk tidak mematuhi perintah pimpinan skuadron.
"Meninggalkan komandan bakal menjadi hal terakhir yang saya lakukan," kata pendamping tersebut.
Pendamping itu melanjutkan, dia memberikan perlindungan kepada Filipov setelah pilot 34 tahun itu mendarat di wilayah militan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.