Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Rusia yang Tewas di Suriah Sempat Dapat Perlindungan

Kompas.com - 08/02/2018, 20:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebelum tewas meledakkan diri dengan granat, pilot Rusia yang ditembak jatuh oleh kelompok militan di Suriah sempat dapat perlindungan.

Hal itu diungkapkan oleh wingman (pendamping) Mayor Roman Filipov yang menolak dipublikasikan identitasnya tersebut.

Dalam wawancaranya dengan koran Krasnaya Zvezda via Russian Today Kamis (8/2/2018), sang pendamping bercerita mereka tengah melakukan patroli rutin di Provinsi Idlib.

Meski Idlib berstatus zona deeskalasi, Filipov dan pendampingnya melihat terjadi baku tembak di beberapa titik.

"Saya melihat ada seorang kombatan," kata si pendamping setelah melihat salah seorang milisi menembakkan sistem pertahanan udara portabel (MANPAD).

Sesaat berikutnya, rudal tersebut mengenai mesin kanan jet Sukhoi Su-25 yang dikemudikan Filipov.

Baca juga : Ledakkan Diri Saat Dikepung Militan, Pilot Rusia Raih Medali Tertinggi

Meski tertembak, Filipov dengan tenang memerintahkan pendampingnya untuk naik ke atas, dan bersembunyi di awan sembari meminta bantuan.

Namun, sang pendamping tersebut memutuskan untuk tidak mematuhi perintah pimpinan skuadron.

"Meninggalkan komandan bakal menjadi hal terakhir yang saya lakukan," kata pendamping tersebut.

Pendamping itu melanjutkan, dia memberikan perlindungan kepada Filipov setelah pilot 34 tahun itu mendarat di wilayah militan.

"Saya bertahan, dan sesekali melancarkan serangan kepada mobil yang maju ke arah Roman. Saya menghancurkan beberapa," ujar si pendamping.

Namun, perlindungan itu tidak bertahan lama. Sebab, bahan bakar jet pendamping tersebut menipis, dan hanya cukup kembali ke pangkalan.

Setelah itu, dalam video yang viral di media sosial, Filipov terlibat baku tembak dengan para milisi hingga menghabiskan dua magasin.

Sadar bahwa posisinya makin terjepit, Filipov mengambil granat dan kemudian berteriak "Ini untuk teman-teman kami!"

Baca juga : Ini untuk Teman-teman Kami!...

Setelah itu, dia memutuskan meledakkan diri dari pada tertangkap, dan menjadi tawanan kelompok Tahrir al-Sham atau sebelumnya dikenal dengan nama Front Al-Nusra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com