Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/02/2018, 23:37 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Sebuah foto satelit wilayah Korea Utara menunjukkan adanya pangkalan baru hovercraft atau kapal amfibi yang berada di dekat perbatasan dengan Korea Selatan.

Hasil pencitraan satelit itu menunjukkan bahwa Pyongyang tengah membangun dua fasilitas baru dan meningkatkan dua pangkalan yang sudah ada di wilayah pantai barat Korea Utara.

Dari pangkalan baru tersebut, diyakini Kim Jong Un akan dapat mengirimkan pasukan ke pulau Daecheong di Laut Barat, Korea Selatan hanya dalam waktu setengah jam.

Dilaporkan Daily Telegraph, pangkalan baru berada di Yonbong dan gambar satelit yang diambil pada Desember 2017 lalu menampilkan adanya pekerjaan yang sedang berlangsung di sebuah lokasi seluar 170 hektar tersebut.

Baca juga: CIA Khawatir Korut Tak Lama Lagi Kirim Misil Nuklir ke AS

Nantinya, diperkirakan pangkalan baru itu akan dapat menampung hingga 54 kendaraan hovercraft, yang masing-masing mampu membawa hingga 50 personel.

Selain Yonbong, foto satelit juga menunjukkan adanya proses pengerjaan di pangkalan Sasulpo yang diyakini akan semakin memudahkan akses untuk kendaraan jenis hovercraft.

Tampilan foto satelit yang menunjukkan adanya proyek pengerjaan pangkalan militer di pesisir barat Korea Utara yang dekat dengan perbatasan Korea Selatan.Daily Mail Tampilan foto satelit yang menunjukkan adanya proyek pengerjaan pangkalan militer di pesisir barat Korea Utara yang dekat dengan perbatasan Korea Selatan.

Sebelumnya pada 2015, Pyongyang pernah merilis sebuah gambar yang menunjukkan pasukan kapal amfibi berkecepatan tinggi.

Meski informasi mengenai kapal baru ini masih sangat samar, namun diyakini memiliki baling-baling kecil yang membuatnya mampu melaju hingga kecepatan 100 mil per jam, yang berarti hampir dua kali lebih cepat dari hovercraft milik angkatan laut.

Kapal tersebut diperkirakan turut dilengkapi persenjataan rudal buatan Rusia yang mampu menempuh jarak hingga 135 mil laut.

Dikatakan kapal perusak tersebut sebagai hasil proyek selama 10 tahun yang bertujuan untuk menyerang kapal angkatan laut yang menjadi ancaman negara.

Baca juga: Agen Wanita Korut yang Ledakkan Pesawat Korsel Beberkan Kisahnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke