Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2018, 13:58 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


HUALIEN, KOMPAS.com — Korban tewas akibat gempa di Taiwan bertambah menjadi empat orang, sementara korban luka mencapai lebih dari 200 orang.

Tim penyelamat masih berupaya mengevakuasi korban masih bertahan di bangunan-bangunan yang menjadi miring akibat gempa 6,4 skala Ritcher di kota Hualien, Taiwan.

Sebelumnya, korban tewas dilaporkan dua orang. Gempa yang terjadi pada Selasa (6/2/2018) malam menyebabkan bangunan hancur.

Pihak berwenang belum dapat memastikan jumlah penduduk yang terjebak di dalam gedung.

Namun, sejauh ini, ada 117 orang yang telah dikeluarkan dari bangunan rusak, sementara 214 orang mengalami luka-luka.

Baca juga: Gempa 6,4 SR Guncang Taiwan, 2 Orang Tewas dan 200 Lainnya Terluka

Evakuasi difokuskan sejak Rabu (7/2/2018) pagi di gedung Yun Tsui, yang mengelola restoran, pertokoan, dan hostel. Guncangan gempa membuat bangunan 12 lantai miring ke satu sisi, sementara lantai dasarnya ambrol.

Salah satu warga lokal yang tinggal di dekat gedung menyaksikan langsung robohnya gedung tersebut.

"Saya melihat lantai satu ambrol ke tanah. Lantai empat posisinya jadi di paling bawah," ujar Lu Chih-son.

"Keluarga saya tidak terluka, tapi tetangga saya mengalami luka di kepalanya. Kami tidak berani pulang ke rumah," katanya.

Gempa berkekuatan 6,4 SR di Hualien, Taiwan, pada Selasa (6/2/2018) malam menyebabkan bangunan miring. (AFP/Paul Yang)PAUL YANG Gempa berkekuatan 6,4 SR di Hualien, Taiwan, pada Selasa (6/2/2018) malam menyebabkan bangunan miring. (AFP/Paul Yang)
Seorang warga lainnya, Chen Chih-wei (80) mengatakan saat gempa terjadi, dia sedang tidur di apartemennya yang berada di lantai atas gedung.

"Tempat tidurku jadi vertikal, saya tertidur dan tiba-tiba berdiri," ucapnya.

Baca juga: Gempa Bumi, Mungkinkah Diprediksi?

Dia berhasil menyelamatkan diri dengan berjalan menuju balkon untuk menanti pertolongan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berkunjung ke lokasi gempa pada Rabu (7/2/2018) pagi waktu setempat.

"Sekarang saat yang tepat untuk mengevakuasi korban. Prioritas kami menyelamatkan nyawa," ucapnya melalui unggahan di Facebook.

Sementara itu, gempa susulan yang terjadi membuat banyak penduduk tetap berada di luar bangunan. Otoritas terkait menyatakan 830 orang telah berada di penampungan, sedangkan 1.900 rumah tidak bisa dialiri listrik.

Taiwan berada di pertemuan dua lempengan tektonik dan sering diguncang gempa.

Gempa paling parah terjadi pada September 1999. Dengan kekuatan 7,6 SR, gempa waktu itu menewaskan sekitar 2.400 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com